Lebak (Antara News) - Penjualan hewan kurban di Kabupaten Lebak, Banten, selama satu pekan terakhir masih lesu dan belum terlihat antrean permintaan untuk Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah.

Berdasarkan pantauan, Minggu, sejumlah lokasi tempat penjualan hewan kurban di Kota Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak, Kabupaten Lebak, relatif sepi.

Menurut beberapa pedagang, biasanya permintaan hewan kurban tersebut dua pekan menjelang Idul Adha.

"Kami optimistis permintaan hewan kurban tahun 2016 lebih baik dibandingkan tahun lalu dengan alasan pertumbuhan ekonomi saat ini cukup bagus," kata Eli (55), seorang penjual kambing/domba di Jalan Multatuli Rangkasbitung.

Menurut dia, kebanyakan ternak domba yang dijual itu didatangkan dari Garut, Jawa Barat.

Sebab, kelebihan ternak Garut mmeiliki tubuh cukup besar juga dinilai bagus dibandingkan domba lokal.

Karena itu, sebagian besar penjual domba itu dipasok dari Garut, Jawa Barat. Namun, saat ini, harga domba Garut minimal Rp1,5 juta hingga Rp7 juta per ekor.

Begitu juga penjualan hewan kurban lainnya, Saniman (55) mengaku selama ini pembeli hewan kurban relatif sepi dan belum ramai.

Saat ini, ia baru hanya lima ekor domba yang terjual, sedangkan 120 ekor lainnya belum laku.

"Kami berharap Lebaran Idul Adha tahun ini bisa terjual semua," kata Saniman yang mangkal di Jalan Siliwangi Rangkasbitung.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan pemeriksaan kesehatan hewan ternak dengan mendatangi sejumlah pedagang.

Namun, sebagian besar domba yang dijual pedagang itu didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.

"Pemeriksaan hewan ini untuk mencegah penyakit antraks dan penyakit hewan lainnya yang bisa membahayakan bagi kesehatan manusia," jelasnya.

Pemeriksaan kesehatan tersebut, lanjut dia, melibatkan sebanyak 20 orang, termasuk dua dokter hewan yang setiap hari terus melakukan pengawasan hewan kurban.

Selama ini, pihaknya belum menemukan peredaran ternak hewan kurban di antaranya domba, kambing, sapi, dan kerbau terjangkit penyakit antraks.

"Kami akan bekerja keras untuk mengoptimalkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban untuk melindungi masyarakat agar tidak terkontaminasi penyakit yang ditularkan ternak," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016