Keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF (20) meminta Polri transparan dalam mengusut kasus yang menewaskan anaknya di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kami mohon kasus ini nanti dapat transparan, dapat kami dengarkan hasil akhir dari kasus yang dialami anak kami," kata ayah dari Bripda IDF, Y Pandi saat konferensi pers di Mako Polres Bogor, Selasa malam.
Ia berterima kasih kepada Kapolres Bogor beserta jajaran yang sedang melakukan penyidikan atas kelalaian yang menyebabkan anaknya tewas tertembak.
"Terima kasih kepada Kapolres Bogor yang tadi telah menjelaskan hasil yang telah kami dan tim kuasa hukum dengarkan semuanya," ujarnya.
Baca juga: Kasus penembakan antar anggota ditangani Densus 88 dan Polres Bogor
Sementara, Ketua Tim Kuasa Hukum Keluarga Bripda IDF, Jelani Christo menyebutkan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum mengenai unsur pidana yang menyebabkan Bripda IDF meninggal dunia.
"Proses hukum ini akan terus kita kawal dan jaga agar semua bisa terbuka," kata Jelani yang juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mandau Borneo Keadilan.
Sebelumnya, Bripda IDF tewas tertembak akibat kelalaian rekan kerjanya dari Densus 88 Antiteror Polri yang memperlihatkan senjata api rakitan ilegal pada Minggu (23/7) di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Bripda IDF ternyata tewas tertembak senjata api rakitan ilegal
Baca juga: Polri diminta transparan dalam pengusutan kasus tewasnya Bripda IDF
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kami mohon kasus ini nanti dapat transparan, dapat kami dengarkan hasil akhir dari kasus yang dialami anak kami," kata ayah dari Bripda IDF, Y Pandi saat konferensi pers di Mako Polres Bogor, Selasa malam.
Ia berterima kasih kepada Kapolres Bogor beserta jajaran yang sedang melakukan penyidikan atas kelalaian yang menyebabkan anaknya tewas tertembak.
"Terima kasih kepada Kapolres Bogor yang tadi telah menjelaskan hasil yang telah kami dan tim kuasa hukum dengarkan semuanya," ujarnya.
Baca juga: Kasus penembakan antar anggota ditangani Densus 88 dan Polres Bogor
Sementara, Ketua Tim Kuasa Hukum Keluarga Bripda IDF, Jelani Christo menyebutkan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum mengenai unsur pidana yang menyebabkan Bripda IDF meninggal dunia.
"Proses hukum ini akan terus kita kawal dan jaga agar semua bisa terbuka," kata Jelani yang juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mandau Borneo Keadilan.
Sebelumnya, Bripda IDF tewas tertembak akibat kelalaian rekan kerjanya dari Densus 88 Antiteror Polri yang memperlihatkan senjata api rakitan ilegal pada Minggu (23/7) di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Bripda IDF ternyata tewas tertembak senjata api rakitan ilegal
Baca juga: Polri diminta transparan dalam pengusutan kasus tewasnya Bripda IDF
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023