Serang (Antara News) - Sekolah terutama di kota Serang, Banten menyatakan tidak akan membebani siswa karena pemerintah telah memberikan bantuan dalam bentuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Kita hanya meminta siswa membeli buku pelajaran produktif yang disediakan sekolah dan baju seragam," kata Wakil Kepala Kurikulum SMKN 2 Kota Serang, Endang Hadisuyana, di Serang, Kamis.

Sedangkan untuk pungutan lain seperti gedung dan lain sebagainya semua sudah ditanggung menggunakan dana BOS. Sekolah yang telah menerima dana BOS tidak lagi dipernankan melakukan pungutan untuk operasional sekolah, kata Endang.

Pemerintah juga membantu menyediakan beasiswa tidak mampu untuk anak sekolah yang benar-benartidak mampu untuk membayar administrasi sekolah. Namun dengan syarat, siswa yang tidak mampu
harus memiliki SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dari Kelurahan setempat lalu diserahkan ke sekolah, jelas Endang.

"Bagi siswa yang tidak mampu sih biasanya akan kami berikan beasiswa tidak mampu tapi ya harus ada surat keterangan tidak mampu. Tapi alhamdulillah kalau disini siswanya mampu semua jadi kami belum
pernah memberikan beasiswa tidak mampu."tambah Endang.

Endang juga berkata bahwa jika pihak sekolah selalu mengadakan rapat dengan orang tua murid untuk membahas hal-hal mengenai pembayaran apapun. Hal ini dilakukan supaya tidak ada lagi orang tua yang
merasa keberatan akan jumlah yang harus dibayar.

Karena sarana dan prasarana di fasilitasi oleh pemerintah, sekolah membuat aturan dan sanksi yang tegas berupa penggunaan alat-alat disekolah. Jika ada siswa yang merusaknya tanpa sengaja maka
sekolah yang akan menanggung menggunakan anggaran yang ada, namun jika siswa sengaja merusaknya maka orang tua siswa tersebut akan dipanggil ke sekolah untuk mengganti alat yang dirusak oleh
anaknya.

Para siswa di SMKN 2 Kota Serang di asuransikan oleh pihak sekolah jika suatu saat ada siswanya yang mengalami kecelakaan saat praktek. Jika kondisinya tidak terlalu parah maka PMR sekolah yang
akan menanganinya. Namun jika kondisinya parah maka pihak sekolah akan membawanya ke puskesmas atau rumah sakit.

"Disini selalu berhubungan dengan mesin-mesin dan memang sering terjadi kecelakaan saat sedang praktek. Maka dari itu semua siswa disini kami asuransikan. Pihak sekolah akan bertanggungjawab
sepenuhnya jika ada siswa yang mengalami kecelakaan saat praktek."kata Endang.

Pewarta: Dyah, Elly

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016