UEFA mengonfirmasikan bahwa Juventus tidak akan berpartisipasi dalam Europa Conference League musim depan, karena melanggar aturan financial fair play (FFP).

Selain dikeluarkan dari kompetisi tersebut, Juventus juga didenda 20 juta euro (sekitar Rp302 miliar) dengan setengah dari jumlah itu ditangguhkan.

"Juventus melanggar kerangka peraturan UEFA... dan diputuskan untuk dikeluarkan dari kompetisi klub pria UEFA pada musim 2023/24," demikian pernyataan UEFA yang dilansir AFP pada Sabtu.

UEFA mengatakan bahwa denda tambahan 10 juta euro (Rp151 miliar) hanya akan diterapkan bila Juventus gagal mematuhi aturan FFP tiga tahun ke depan.

Baca juga: Sergej Milinkovic-Savic buka peluang gabung klub Arab Saudi Al Hilal

Juventus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menerima keputusan tersebut dan tidak akan mengajukan banding atas sanksi tersebut.

"Juventus, sambil terus menganggap dugaan pelanggaran itu tidak penting dan tindakannya benar, telah menyatakan menerima keputusan itu," kata klub asal Turin tersebut.

Namun, mereka bersikeras bahwa ini bukan "merupakan pengakuan atas tanggung jawab apa pun terhadap dirinya sendiri."

Posisi Juventus di Conference League akan digantikan oleh Fiorentina yang finis di peringkat ke-8 Liga Italia musim lalu.

Pada bulan Mei, Juventus setuju untuk membayar denda lebih dari 700.000 euro, karena merekayasa nilai transfer, gaji dan laporan keuangan terkait keuntungan modal.

Musim lalu, Juventus juga mendapatkan sanksi pengurangan poin, sehingga finis ketujuh di Liga Italia musim 2022/2023.

Baca juga: Lautaro Martinez enggan ikut-ikutan ke klub Arab Saudi
Baca juga: Pedro Rodriguez bertahan di Lazio

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023