Menteri Industri dan Sains Australia, The Hon Ed Husic dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nezar Patria mengunjungi kantor Privy di Kemang, Jakarta Selatan, menyusul dibukanya cabang di Sydney Australia pada awal Juli 2023.

"Kunjungan dilakukan kemarin (24/7) untuk melihat Kantor Privy di Jakarta menyusul ekspansi kami ke Sydney," kata CEO/Co-Founder Privy, Marshall Pribadi dalam keterangan tertulis, Selasa.

Privy merupakan perusahaan rintisan penyedia aplikasi tanda tangan elektronik dan identitas digital tersertifikasi yang sudah dipergunakan 40 juta individu dan 3.000 perusahaan serta sudah dipakai 150 juta dokumen elektronik.

Baca juga: Usai Australia, Presiden Jokowi lanjutkan kunjungan kerja ke Papua Nugini

Marshall yang didampingi CTO/Co-Founder Privy Guritno Adi Saputra menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia atas dukungan ekspansi bisnisnya ke Australia. 

Privy yang telah berhasil mengenalkan dan mencapai adopsi masal identitas digital sentris pengguna dan tanda tangan elektronik tersertifikasi di Indonesia percaya bahwa kesuksesan serupa juga akan membawa faedah bagi kepercayaan pada transaksi elektronik di Australia. 

"Kami bertekad Privy dapat mewujudkan harapan besar untuk mempererat kerjasama bisnis antara Indonesia dan Australia. Hadirnya Privy di Australia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan keamanan transaksi di ruang siber bagi pengguna digital, namun juga untuk berkolaborasi dengan ekosistem dan talenta digital Australia dalam menciptakan produk yang lebih revolusioner lagi bagi pasar global," ungkap Marshall.  

Sebagai perusahaan SaaS (Software as a Service) Indonesia pertama yang melakukan ekspor layanan ke negara maju, Pemerintah Australia menyambut baik dan mendukung ekspansi Privy ke Australia sebagai salah satu manifestasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). 

Menteri Industri dan Sains Australia dalam kunjungan tersebut didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia, HE Penny Williams PSM, beserta jajaran. Kunjungan Delegasi Pemerintah Australia tersebut bertujuan untuk mengenal lebih dalam layanan identitas dan tanda tangan digital, sistem keamanan informasi, tim manajemen Privy, serta mengapresiasi langkah Privy untuk berinvestasi di Australia.  

"Ekosistem digital Indonesia sangat dinamis dan berkembang pesat. Saya sangat antusias dengan peluang untuk mengembangkan hubungan Australia-Indonesia di bidang ini. Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi dan orang-orang yang bekerja di dalamnya, kita juga membutuhkan keyakinan dan kepercayaan. Jadi apa yang dilakukan Privy di sini sangat penting. Privy adalah salah satu perusahaan teknologi inovatif Indonesia yang merintis jalan bagi lebih banyak kemitraan digital di bawah Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia," kata Menteri Industri dan Sains Australia, The Hon Ed Husic MP dalam sambutannya.
 
Pemerintah Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan berserta jajaran menyambut baik kunjungan Delegasi Pemerintah Australia dengan turut hadir di kantor Privy Jakarta. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI pada kesempatan itu juga menyampaikan dukungan penuh ekspansi internasional Privy yang merupakan salah satu Perusahaan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) berinduk yang terdaftar dan diawasi oleh Kominfo. 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria mengatakan suatu kehormatan bagi Pemerintah Indonesia dapat menjalin kerja sama dengan Pemerintah Australia khususnya dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital. 

"Kami sangat bangga atas pencapaian Privy sebagai Perusahaan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik pertama yang melakukan ekspansi ke luar negeri. Kami berharap langkah pertama ini dapat memotivasi perusahaan rintisan Indonesia lainnya untuk melakukan expansi ke luar negeri. Kami yakin bahwa Privy bersama perusahaan-perusahaan rintisan lainnya memiliki kompetensi untuk bersaing di pasar internasional," ucap Nezar.

Dalam acara ini, turut hadir Sekretaris Departemen Industri, Ilmu Pengetahuan, dan Sumber Daya, Meghan Quinn PSM, Penasihat Senior Menteri, David Masters, dan Penasihat Media Menteri, Tom Iggulden dalam rombongan Delegasi Australia. Serta Ichwan Makmur Nasution, Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Kementerian Komunikasi dan Informatika.  

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan berkenan untuk meresmikan kantor cabang luar negeri pertama Privy di Sydney Australia pada awal Juli 2023.




 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023