Lebak, (Antara News) - Komando Distrik Militer 0603/Lebak, Banten, bersama warga memanen tiga ton jagung hidrida varietas bisi II di dua hektare lahan Desa Darmasari, Kecamatan Bayah.
"Panen jagung itu dilakakukan bekerja sama dengan kelompok tani guna mendukung swasembada pangan," kata Komandan Kodim 0603/ Lebak Letkol Ubaidilah di Lebak, Minggu.
Pengembangan tanaman jagung merupakan bagian dari proyek percontohan TNI, pemerintah daerah dan kelompok tani untuk mendukung swasembada pangan.
Budi daya tanaan itu dipandang cukup potensial untuk dikembangkan dan untuk menjadikan Kabupaten Lebak sebagai sentra penghasil jagung di Provinsi Banten.
"Kami optimistis pengembangan tanaman jagung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani juga mendongkrak produktivitas pangan," katanya.
Ia mengatakan, proyek percontohan panen jagung tersebut diharapkan dapat menggalakkan budi daya tanaman jagung di lahan-lahan produktif serta mendorong masyarakat menggeluti usaha pertanian.
"Kami yakin usaha pertanian jagung itu menguntungkan, selain untuk ketahanan pangan juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan panen jagung di Kecamatan Bayah itu merupaka hasil dari program Tentara Membantu Ketahanan Pangan (TMKP).
Pemerintah daerah sangat terdukung oleh adanya program TMKP melalui pengembangan tanaman jagung itu.
Program TMKP itu dikembangkan oleh kelompok petani setempat pada lahan seluas dua hektare.
"Ini tentu akan berdampak positif terhadap produktivitas jagung di daerah kita," ucap Dede Supriatna.
Menurut dia, saat ini kebutuhan jagung untuk perusahaan peternakan saja masih didatangkan dari luar daerah.
Oleh karena itu, pihaknya optimistis program yang diluncurkan TNI tersebut memberikan nilai positif bagi petani.
Selain itu juga dapat meningkatkan produksi jagung, sekaligus mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat.
"Kami mendorong petani terus mengembangkan tanaman palawija itu guna meningkatkan kesejahteraan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016
"Panen jagung itu dilakakukan bekerja sama dengan kelompok tani guna mendukung swasembada pangan," kata Komandan Kodim 0603/ Lebak Letkol Ubaidilah di Lebak, Minggu.
Pengembangan tanaman jagung merupakan bagian dari proyek percontohan TNI, pemerintah daerah dan kelompok tani untuk mendukung swasembada pangan.
Budi daya tanaan itu dipandang cukup potensial untuk dikembangkan dan untuk menjadikan Kabupaten Lebak sebagai sentra penghasil jagung di Provinsi Banten.
"Kami optimistis pengembangan tanaman jagung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani juga mendongkrak produktivitas pangan," katanya.
Ia mengatakan, proyek percontohan panen jagung tersebut diharapkan dapat menggalakkan budi daya tanaman jagung di lahan-lahan produktif serta mendorong masyarakat menggeluti usaha pertanian.
"Kami yakin usaha pertanian jagung itu menguntungkan, selain untuk ketahanan pangan juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan panen jagung di Kecamatan Bayah itu merupaka hasil dari program Tentara Membantu Ketahanan Pangan (TMKP).
Pemerintah daerah sangat terdukung oleh adanya program TMKP melalui pengembangan tanaman jagung itu.
Program TMKP itu dikembangkan oleh kelompok petani setempat pada lahan seluas dua hektare.
"Ini tentu akan berdampak positif terhadap produktivitas jagung di daerah kita," ucap Dede Supriatna.
Menurut dia, saat ini kebutuhan jagung untuk perusahaan peternakan saja masih didatangkan dari luar daerah.
Oleh karena itu, pihaknya optimistis program yang diluncurkan TNI tersebut memberikan nilai positif bagi petani.
Selain itu juga dapat meningkatkan produksi jagung, sekaligus mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat.
"Kami mendorong petani terus mengembangkan tanaman palawija itu guna meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016