Pandeglang,  (Antara News) - Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Irna Narulita menekankan semua sekolah di daerah itu melakukan metode 15 menit membaca, sebelum kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan.

"Kita sudah sampaikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta para kepala sekolah agar metode 15 menit membaca dilaksanakan," katanya di Pandeglang, Sabtu.

Melaksanakan metode itu, kata dia, selain membiasakan siswa untuk membaca, juga sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

"Membaca merupakan awal dari ilmu pengetahuan. Jika sering membaca maka kita tahu segala hal. Bagi siswa kalau rajin membaca akan pandai dan aktif," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Aah Wahid Maulany menyatakan telah menginstruksikan agar seluruh sekolah memiliki perpustakaan guna mendukung program 15 membaca itu.

"Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan fungsi dan peran perpustakaan dalam proses pembelajaran di sekolah adalah petugas perpustakaan yang mempunyai kompetensi," ujarnya.

Ia juga menyatakan, perpustakaan sekolah merupakan sarana yang ada di sekolah dan menjadi bagian integral dari proses pendidikan.

Pepustakaan, kata dia, merupakan salah satu penunjang penting dalam pendidikan, karena itu ke depan setiap sekolah pada semua tingkat harus memiliki fasilitas tersebut.

"Karena keterbatasan anggaran maka pembangunan perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara sekaligus, tapi saya yakin dalam beberapa tahun ke depan semua sekolah sudah memilikinya," ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang Nurhasan untuk SMA/sederajat dan SMP semuanya sudah mempunyai perpustakaan, namun untuk SD masih ada sekitar 20 persen dari 810 unit sekolah dasar beum memiliki perpustakaan.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016