Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi penyelenggaraan Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang menurutnya memiliki karakter khas dan nilai kekuatan budaya tinggi, sehingga layak dia usulkan menjadi festival internasional.
"Saya rasa FNRP (Festival Nasional Reyog Ponorogo) ini sudah layak dijadikan festival internasional," kata Sandiaga saat berkunjung ke Kabupaten Ponorogo sejak Sabtu (15/7) malam hingga Minggu.
Selama kunjungannya di Ponorogo, Sandiaga menikmati seluruh rangkaian kegiatan Grebeg Suro mulai festival reyog remaja, reyog anak, festival reyog wayang golek, pameran bonsai hingga Festival Nasional Reyog Ponorogo yang menjadi ikon puncak atau maskot rangkaian Grebeg Suro.
Baca juga: Piala Dunia U-17 dijadikan Menparekraf bidik tambahan 150-200 ribu wisman
Menurut Menparekraf Sandiaga, Grebeg Suro tahun depan bisa ditingkatkan dengan mendatangkan peserta dari luar negeri.
"Ditingkatkan tahun depan ada peserta dari luar negeri, sehingga event ini berganti bukan hanya 'top ten' tapi juga menjadi pagelaran bulanan yang kita proyeksikan," katanya.
Kata dia, setiap pementasan reyog, baik yang digelar dalam satu kegiatan budaya maupun yang bersifat pementasan hiburan, semuanya tetap memiliki dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat mikro.
"Saya kira ini bagus untuk menggerakkan ekonomi kita, masyarakat mendapat manfaat dari budaya kegiatan ini," katanya.
Kehadiran Manparekraf dimanfaatkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko untuk meminta dukungan pembangunan Museum Reyog yang saat ini tengah dibangun.
"Saya minta dicari polanya, pemasarannya agar wisatawan banyak ke sini termasuk mancanegara. Ini potensi sarana wisata edufan," kata Sandiaga.
Baca juga: Situ Cihuni diharapkan jadi ikon wisata baru Banten
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf Sandiaga usulkan Grebeg Suro jadi festival internasional
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Saya rasa FNRP (Festival Nasional Reyog Ponorogo) ini sudah layak dijadikan festival internasional," kata Sandiaga saat berkunjung ke Kabupaten Ponorogo sejak Sabtu (15/7) malam hingga Minggu.
Selama kunjungannya di Ponorogo, Sandiaga menikmati seluruh rangkaian kegiatan Grebeg Suro mulai festival reyog remaja, reyog anak, festival reyog wayang golek, pameran bonsai hingga Festival Nasional Reyog Ponorogo yang menjadi ikon puncak atau maskot rangkaian Grebeg Suro.
Baca juga: Piala Dunia U-17 dijadikan Menparekraf bidik tambahan 150-200 ribu wisman
Menurut Menparekraf Sandiaga, Grebeg Suro tahun depan bisa ditingkatkan dengan mendatangkan peserta dari luar negeri.
"Ditingkatkan tahun depan ada peserta dari luar negeri, sehingga event ini berganti bukan hanya 'top ten' tapi juga menjadi pagelaran bulanan yang kita proyeksikan," katanya.
Kata dia, setiap pementasan reyog, baik yang digelar dalam satu kegiatan budaya maupun yang bersifat pementasan hiburan, semuanya tetap memiliki dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat mikro.
"Saya kira ini bagus untuk menggerakkan ekonomi kita, masyarakat mendapat manfaat dari budaya kegiatan ini," katanya.
Kehadiran Manparekraf dimanfaatkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko untuk meminta dukungan pembangunan Museum Reyog yang saat ini tengah dibangun.
"Saya minta dicari polanya, pemasarannya agar wisatawan banyak ke sini termasuk mancanegara. Ini potensi sarana wisata edufan," kata Sandiaga.
Baca juga: Situ Cihuni diharapkan jadi ikon wisata baru Banten
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf Sandiaga usulkan Grebeg Suro jadi festival internasional
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023