Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan sinergi jaminan produk halal antara Indonesia dan Jepang perlu dipercepat agar segera membawa keuntungan bagi kedua negara.

"Kerja sama Indonesia dan Jepang khususnya dalam bidang jaminan produk halal yang saat ini sedang berproses perlu dipercepat sehingga dapat segera membawa keuntungan dan kebermanfaatan bagi kedua negara," kata Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menag saat bertemu perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang mengatakan percepatan sinergi perlu dilakukan karena dapat menjadi peluang meningkatkan ekspor produk halal Indonesia ke Jepang.

Baca juga: 35 UMKM Lebak difasilitasi peroleh sertifikasi halal

Menurut dia, kebutuhan produk halal di pasar Jepang didominasi oleh produk makanan dan minuman. Tahun 2020, nilai perdagangan produk makanan dan minuman halal Indonesia ke Jepang mencapai Rp20 miliar.

Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag Muhammad Aqil Irham mengatakan bahwa saat ini terdapat empat lembaga halal luar negeri (LHLN) dari Jepang yang telah mengajukan permohonan kerja sama jaminan produk halal.

Keempat LHLN tersebut yakni Japan Islamic Trust (JIT), Japan Muslim Association (JMA), Muslim Profesional Japan Association, dan Japan Halal Association (NPO).

Baca juga: Kemenag Kota Tangerang berikan sertifikasi halal gratis khusus UMK
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag: Sinergi jaminan produk halal Indonesia-Jepang perlu dipercepat

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023