Solois Ari Lasso menghadirkan malam istimewa dengan membawakan sejumlah lagu terbaik yang melambungkan namanya saat masih bersama DEWA 19, serta lagu dari album solo dalam rangkaian penutup "Konser Selebrasi Tiga Dekade Perjalanan Cinta - Ari Lasso" di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu malam.

Pada konser tersebut, penyanyi bernama lengkap Ari Bernardus Lasso kerap membagikan kisah dari setiap lagu yang hendak ia bawakan dalam kaitannya dengan dinamika karier dan kehidupan pribadi selama ini.

Misalnya, sebelum membawakan lagu "Satu" milik DEWA 19, penyanyi berusia 50 tahun tersebut menyatakan bahwa lagu itu memiliki makna khusus bagi dirinya sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas kesehatan fisik yang ia dapatkan selama ini.

Baca juga: Penggemar Surabaya disebut Ari Lasso penjaga hati 30 tahun perjalanannya

"Sejak setahun lalu, saya mendengarkan lagu ini setiap malam karena menimbulkan getaran tersendiri. Ketika saya sembuh dari sakit, teman-teman DEWA 19 bilang, 'ya udah Ri, silakan direkam dengan suaramu'. Mari kita nyanyi bersama, satukan hati dan jiwa kita," pinta Ari kepada penonton.

Pada kesempatan lain, penyanyi kelahiran 17 Januari 1973 itu bercerita mengenai momentum paling berat dalam kehidupannya dan berhasil melewati hal itu ketika merilis lagu "Jika" berduet dengan perempuan penyanyi Melly Goeslaw pada 2000.

Menjelang akhir konser, Ari Lasso juga mengajak penonton seisi ruangan untuk membantunya membawakan lagu "Lirih" dengan balutan cahaya-cahaya artifisial dari ponsel.

"Ini adalah salah satu momentum terindah saya selama 30 tahun. Terima kasih, ya. Apa yang selalu membuat saya ingin kembali ke atas panggung adalah cinta. Dan cinta membawa saya kembali ke hadapan Anda semua," katanya tanpa melepaskan senyum.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sesi penuh nostalgia romantika di konser perayaan 3 dekade Ari Lasso

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023