Tangerang (Antara News) - Sejumlah produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tangerang telah menjadi primadona di beberapa negara. Mulai dari Singapura, Malaysia, Belanda, Arab Saudi hingga Australia telah menjadikan produk UMKM Kota Tangerang sebagai produk unggulannya.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, keberhasilan produk lokal yang tembus ke mancanegera merupakan nilai positif yang harus terus dikembangkan. Maka itu, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepala pelaku UMKM dalam memasarkan hasil olahannya.

Pemerintah Kota Tangerang secara rutin telah membuat program pembinaan dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu mempromosikan produk UMKM. Mulai dari menggelar pameran dengan mengundang masyarakat dan pengusaha hingga bekerjasama dengan Facebook serta media sosial lainnya.

Perkembangan teknologi dan penggunaan telpon pintar atau smart phone oleh masyarakat, adalah peluang bagi pengusaha untuk membantu menawarkan produknya. Karena, bisa berjualan kapan saja dan waktu yang tak terbatas.

"UMKM telah menjadi kekuatan ekonomi baru di Kota Tangerang dan penggerak ekonomi kreatif yang siap menghadapi persaingan di level Asean. Segala pembangunan yang ada harus menjadi potensi peluang usaha baru untuk promosikan produk," kata Walikota.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang, Sayuti, mengatakan, diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memiliki nilai positif bagi pelaku UMKM. Sebab, produk yang diciptakan bisa memiliki daya saing tinggi dan dilihat warga negara lain.

Dengan begitu, maka kualitas dan mutu produk tersebut bernilai tinggi. Selain itu juga meningkatkan pendapatan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah maupun skala nasional.

Sementara itu, produk UKM yang telah tembus pasar internasional antara lain Fashion seperti Dewi Sambi Batik di Kreo Cipadu yang diekspor ke Malaysia dan Singapura. Haura Hijab pemilik ibu Bunga yang dikirim ke Malaysia, Australia, Dubay hingga Arab Saudi. Busana Muslimah oleh KO-Gaya yang dimiliki ibu Luki diekspor ke Malaysia, Brunei dan Thailand.

Ada juga sepatu Geres yang dikirim ke Perancis dan Kerajinan Lumintu ke Belanda. Berkah Mebel Furniture diekspor ke Belanda, Souvenir atau ornamen kerajinan tangan bidadari diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Kepala Seksi Bina UKM, Endang Purwaningsih menambahkan, pihaknya juga sedang melakukan pendekatan dengan sejumlah retail untuk melakukan kemitraan terkait penjualan produk lokal hasil UMKM.

Karena, setiap UMKM juga didorong untuk mengembangkan usahanya ke daerah lain. Jika UKM tersebut ingin berkembang maka harus memiliki produk yang berkualitas tinggi, modal yang cukup serta pasar untuk penjualan.

"Kita rutin melakukan pembinaan dan mengajak masyarakat untuk menumbuhkan ekonomi kreatif melalui UMKM. Sebab, UMKM telah menjadi program utama dalam menumbuhkan ekonomi dan menjadi kota sejuta jasa," paparnya. 

Pertumbuhan UMKM di Kota Tangerang pun memiliki tren positif.  Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi hingga akhir tahun 2015, jumlah UMKM di Kota Tangerang mencapai 10.079 unit. Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kategori yakni UKM MIkro 8.132 unit, UKM Kecil 1.502 Unit dan UKM Menengah 445 Unit.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016