Serang (Antara News) - Gubernur Banten Rano Karno mengingatkan para pelajar khususnya siswa SMA yang mengendarai kendaraan roda dua ke sekolah, untuk mematuhi aturan dan menjaga keselamatan di jalan.

"Untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah  saja, melainkan tanggung jawab bersama termasuk para pelajar agar menjaga etika berkendara sehingga terciptanya keselamatan berkendara di jalan raya," kata Rano Karno saat membuka Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan yang diselenggarakakn Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banten di Serang, Kamis.

Rano Karno mengatakan lebih dari 70 persen pelajar SLTA di wilayah Serang, berangkat ke sekolah mengendarai kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Penggunaan sepeda motor memang dapat mempermudah para pelajar untuk cepat sampai tujuan dan menghemat biaya perjalanan.

Namun demikian, kata dia, harus menyadari bahwa dengan kemudahan dan fleksibilitas yang tinggi, ternyata sepeda motor juga memiliki potensi yang sangat besar terhadap tingkat kecelakaan dijalan raya.

Seorang pengendara sepeda motor harus terampil, memiliki keseimbangan yang tinggi dan pengendalian emosi yang mumpuni.

Bahkan saat ini ada pelajar menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi yang mengabaikan kelaikan kendaraan  misalnya spion dilepas, jok ditipiskan, ban dikecilkan, lampu utama diganti, knalpot dibobok agar suaranya keras, sayap-sayap dilepas sampai motornya tak berbentuk seperti awalnya.

"Nah, setelah motor 'dimodif', pelajar tersebut berangkat ke sekolah dengan menjalankan kendaraan kecepatan tinggi, sampai-sampai lampu merah pun diterobos karena takut terlambat, peluit polisi yang memperingatkannya tidak dihiraukan," papar Gubernur.

Kondisi itu diperparah dengan pelajar tersebut tidak mempunyai sim bahkan tidak membawa STNK pada saat berkendara dan sering tidak pakai helm.

"Inilah salah satu  kejadian yang tidak perlu dicontoh oleh kita semua, karena tindakan tersebut merupakan pelanggaran yang sangat fatal,"kata Rano dihadapan ratusan pelajar SLTA yang berasal dari Kabupaten Serang.

Oleh karena itu, ia mengajak para pelajar untuk berkendara secara baik dan benar melalui sosialisasi tersebut.

Dengan sosialisasi itu diharapkan dapat mengingatkan dan menanamkan budaya keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar sehingga dapat menekan angka kecelakaan juga mampu menumbuhkan budaya disiplin dalam berlalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banten  Revrie Aroes menyebutkan, berdasarkan data kecelakaan lalu lintas dari Polda Banten pada tahun 2015 lalu masih menunjukan angka yang cukup tinggi. Tercatat sebanyak 1.229 kejadian dengan korban meninggal dunia 480 orang dan menurut golongan usianya antara 16 sampai 25 tahun yang merupakan usia produktif atau anak-anak SLTA.

"Melalui sosialisasi ini kami berharap bisa menanamkan kesadaran generasi muda terutama pelajar untuk berperilaku tertib berlalu lintas dan tanggung jawab dalam meningkatkan keselamatan di jalan raya. Sehingga bisa mengurangi resiko kecelakaan akibat kelalaian dan perilaku melanggar pengguna kendaraan di jalan raya," kata Revri.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016