Lebak (Antara News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyiapkan delapan perahu dengan menggunakan mesin motor tempel guna penanganan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

"Semua peralatan perahu itu dalam kondisi baik juga bisa dioperasikan untuk melakukan evakuasi di lokasi banjir," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu.

Selama ini, banjir menjadikan perhatian petugas kebencanaan maupun relawan menyusul tingginya curah hujan.

Bahkan, Kamis (24/2) ratusan rumah di Kompleks Pendidikan Kelurahan Muara Ciujung Timur dan Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung terendam banjir.

Permukiman yang tergenang banjir itu setinggi 70 centimeter akibat hujan lebat di daerah itu. Namun, bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material.

"Kami siapkan sebanyak delapan perahu motor untuk mengantisipasi banjir itu," katanya.

Pihaknya menyiapkan satu perahu dioperasikan oleh dua orang dan bisa mengevakuasi ke lingkungan permukiman padat jika banjir dengan ketinggian dua meter.

Mereka, katanya, petugas sudah terlatih untuk menyelamatkan warga yang terjebak banjir.

Pengalaman banjir tahun lalu, kata dia, perahu motor tersebut bisa menyelamatkan ratusan warga yang terjebak banjir yang lokasinya berada di tepi Sungai Ciujung.

"Kami tidak terbayangkan jika tidak ada perahu motor dipastikan memakan korban jiwa karena terseret bah banjir," katanya.

Ia mengatakan selain peralatan perahu motor, juga dilengkapi pakaian pelampung, tenda, mobil ambulans, obat-obatan, dan kebutuhan pangan untuk membantu korban banjir.

Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah "langganan" banjir, apabila musim hujan cenderung meningkat.

Daerah rawan banjir tersebut tersebar di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, dan Leuwidamar. Warga setempat tinggal di Daerah Aliran Sungai Ciujung, Cimoyan, Cilangkahan, Cidurian, Ciberang, Cimadur, dan Cisimeut.

"Jika hujan secara terus menerus biasanya daerah bantaran sungai terkena banjir akibat luapan sungai itu," katanya.

Pemerintah daerah mengimbau warga yang tinggal di daerah aliran sungai waspada jika hujan terus menerus malam hari. Mereka sebaiknya mengungsi ke tempat lebih aman karena dikhawatirkan terjadi banjir bandang.

"Dengan waspada ini tentu bisa menghindari korban jiwa korban banjir,"ujarnya.

Koordinator Unit Analis Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang Halim Perdanakusumah mengatakan diperkirakan puncak hujan terjadi akhir Februari dan awal Maret 2016 karena akhir-akhir ini curah hujan cenderung meningkat dengan intensitas deras, ringan. dan sedang.

Curah hujan berlangsung antara 1,5 jam sampai 4,5 jam berpotensi banjir dan longsor.

Saat ini, wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang merupakan daerah banjir jika musim hujan.

"Kami minta warga Lebak dan Pandeglang yang tinggal di daerah rawan banjir agar meningkatkan kewaspadaan jika diguyur hujan terus menerus," katanya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016