Lebak (Antara News) - Perguliran dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lebak, Banten untuk membantu penyaluran modal terhadap pedagang kecil di daerah itu hingga menembus nilai Rp2 miliar.

"Perguliran dana itu sejak 2007 hingga kini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar 1.000 pedagang kecil," kata Firman, seorang staf Baznas Kabupaten Lebak, Senin.

Selama ini, penyaluran dana Baznas tidak ada masalah hingga mendongkrak pertumbuhan ekonomi juga kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

Bahkan, anggotanya kini mampu membiayai pendidikan anak-anaknya juga membangun rumah juga memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Pergerakan usaha masyarakat semakin menggeliat dengan tumbuhnya usaha-usaha kecil di Lebak, seperti pedagang keliling, asongan, kuliner, warung nasi, warung sembako, bakulan dan kios.

Mereka para pedagang kecil itu setelah mendapat bantuan penguatan modal yang disalurkan oleh Baznas setempat.

Pihaknya juga dalam pekan ini menyalurkan bantuan pada 27 kelompok usaha bersama di Kecamatan Rangkasbitung, Warunggunung, Kalanganyar dan Cibadak.

"Kami menyalurkan penguatan modal itu tanpa bunga dengan pengembalian atau mencicil selama 10 bulan," ujarnya.

Menurut dia, selama ini, tingkat pengembalian para pedagang usaha kecil relatif bagus sehingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan usaha ekonomi masyarakat.

Penyaluran dana Baznas untuk memutus mata rantai praktek rentenir akibat kesulitan untuk mendapat penguatan modal dari perbankan maupun lembaga keuangan.

Sebab, perbankan dan lembaga keuangan diwajibkan persyaratan surat jaminan sehingga pedagang kecil lebih memilih ke rentenir.

Karena itu, Baznas menyalurkan bantuan penguatan modal kepada pedagang kecil agar mereka mampu mengembangkan usahanya sehingga mampu hidup yang lebih baik.

"Kami menyalurkan bantuan penguatan modal guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucapnya.

Ia menyebutkan, mereka para usaha kecil yang mendapat penguatan modal usaha mulai Rp500 ribu hingga Rp4 juta.

Namun, mereka anggota untuk tahap pertama menerima penguatan modal Rp500 ribu dan jika sudah tahap keempat bisa mencapai Rp4 juta.

Saat ini tingkat kemacetan nisbi kecil karena mereka para anggota Baznas memiliki tanggung jawab penuh.

Sebab penggunaan dana penguatan modal tersebut berasal dari umat.

Karena itu, pihaknya meminta para kelompok usaha dapat mengembalikan pinjaman modal sesuai dengan tepat waktu.

"Kita terus menggulirkan dana itu untuk peningkatan usaha ekonomi masyarakat sehingga turut menyukseskan program pemerintah, yakni kesejahteraan," tuturnya.

Sementara itu, sejumlah kelompok usaha di Rangkasbitung mengaku mereka merasa terbantu untuk menerima penguatan modal dari Baznas Lebak.

"Kami dulu mendapat penguatan modal Rp500 ribu, namun kini mencapai Rp4 juta karena usahanya terjadi kemajuan," kata Ema Nenah (50), seorang pedagang warung nasi di depan Kantor Pemkab Lebak.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016