Serang (Antara News) - Gubernur Banten Rano Karno meminta kabupaten/kota memanfaatkan peluang dengan adanya 12 proyek strategis nasional yang ada di Banten, terutama untuk mengejar kesenjangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan Banten.

"Kabupaten/kota harus mendukung dan menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan terkait 12 proyek strategis nasional yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2017. Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh kabupaten/kota," kata Rano Karno usai membuka Forum Konsultasi Publik Rencana Awal RKPD Banten 2017 di Serang, Rabu.

Ia mengatakan, pemerintah daerah harus mendukung dalam pelaksanaan pembangunan strategis nasional tersebut seperti proses perijinan, pembebasan lahan termasuk membangun konektivitas dari proyek strategis nasional tersebut supaya memberikan dampak terhadap sektor pembangunan lainnya di daerah.

"Ini jangan main-main, kabupaten/kota harus menyiapkannya," kata Rano Karno.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Banten menyambut baik dengan keberadaan 12 proyek strategis nasional yang ada di Banten tersebut. Dengan demikian, diharapkan ke depan akan memberikan dampak yang luas terhadap kemajuan pembangunan dan kemajuan ekonomi di Banten, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Mungkin tidak akan selesai dalam satu dua tahun. Ini kan bertahap," kata Rano.

Ia mencontohkan diantara proyek strategis nasional yang ada di Banten tersebut seperti pembangunan jalan tol Serang Timur-Panimbang di Kabupaten Pandeglang, akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan lainnya di wilayah Banten Selatan yakni di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Dengan demikian, kesenjangan pembangunan antara wilayah Banten Utara dan Banten Selatan secara perlahan bisa diseimbangkan.

"Pembangunan tol Serang Timur - Panimbang sepanjang 83,6 km, ini menjadi prioritas termasuk juga pengembangan bandara Soekarno-Hatta," katanya.

Sementara Kepala Bappeda Provinsi Banten Hudaya mengatakan, terkait keberadaan proyek-proyek strategis nasional yang ada di Banten, pihaknya meminta kabupaten/kota melakukan penyesuaian dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) di masing-masing daerah. Sehingga dengan adanya proyek-proyek tersebut, bisa mengantisipasinya dan menyesuaikan dengan program pembangunan yang ada di daerah masing-masing.

"Tahun 2016 ini untuk pembangunan jalan tol Serang Timur-Panimbang sudah mulai pembebasan lahan. Nah ini perlu diantisipasi oleh daerah yang dilalui jalan tol tersebut, untuk melakukan penyesuaian dan pengembangan di wilayahnya," kata Hudaya.

Ia mengatakan dalam RPJMN Tahun 2015-2017 sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 2 Tahun 2015, ada sejumlah proyek strategis nasional di Banten diantaranya pembangunan infrastruktur jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,6 Km, jalan tol Kunciran-Serpong 11,9 Km, Tol Serpong-Cinere 10,14 Km, tol Serpong-Balaraja sepanjang 30 Km.

Selain itu proyek pembangunan sarana prasarana kereta api dalam kota yakni kereta api ekspres Soekarno Hatta-Soedirman, pembangunan bandara Banten Selatan di Panimbang, pembangunan terminal LPG Banten kapasitas 1 juta ton/tahun, energi asal sampah di Tangerang, Waduk Karian dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016