Tangerang (Antara News) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Banten, menyebutkan ada 108 warga yang terjangkit Demam Berdarah (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Suharno di Tangerang, Senin, mengatakan, untuk korban meninggal akibat DBD yakni satu orang.

Walaupun demikian, Suharno memastikan jika kasus DBD di Kota Tangerang Selatan belum termasuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga lingkungannya. Tetapi kasus DBD disini belum termasuk KLB," katanya.

Suharno mengungkapkanya, besarnya kasus DBD dikarenakan mulai masuknya musim penghujan serta perubahan cuaca.

Untuk mengantisipasinya, Pemkot Tangerang Selatan telah meminta kepada setiap puskesmas melakukan gerakan siaga kepada masyarakat.

Ada 20 galon bubut abate yang disiapkan dengan ukuran setiap galon yakni 25 kilogram serta 8.000 botol baktiped untuk disebar di setiap kelurahan.

Begitu pula dengan kader Jumantik yang jumlahnya mencapi 9.000 orang untuk melakukan pemantauan dan mengajak masyarakat melakukan bersih - bersih. "Kita upayakan semaksimal mungkin agar kasus DBD tak lagi bertambah," tegasnya.

Kepala P2PL Dinkes Tangerang Selatan, Tulus mengatakan kegiatan fogging akan terus dilakukan meski upaya bersih lingkungan harus tetap diutamakan. "Jangan sampai ada tumpukan barang yang menjadi sarang nyamuk," tegasnya.***4***

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016