Dokter Spesialis Saraf Siloam Hospitals Mampang, dr. Maria Ardelia Purwaningrum
mengingatkan masyarakat agar lebih waspada apabila setelah mengkonsumsi obat anti nyeri dan beristirahat namun sakit kepala tidak kunjung membaik, namun menjadi lebih berat seperti demam hingga kelemahan anggota gerak.
"Cara terbaik adalah segera melakukan konsultasi jika obat anti nyeri tidak mampu meredakan keluhan sakit kepala. Dari konsultasi ini keluhan pasien dapat dicari pencetusnya ataupun penyebabnya, diperiksa lebih lanjut, dan diharapkan untuk dapat segera diatasi", ungkap Maria Ardelia Purwaningrum.
Menurutnya, dokter akan melakukan anamnesis yaitu tanya jawab dengan pasien yang akan membantu mengarahkan ke diagnosis, pemeriksaan fisik lengkap.
"Bahkan pada kasus tertentu akan dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang seperti CT scan maupun MRI," ujarnya.
Walaupun demikian, pasien tidak perlu "overthinking" terhadap keluhan sakit kepala yang dirasakannya oleh karena banyak penyebab yang dapat menjadi dasar keluhan sakit kepala yang berkepanjangan.
Pasalnya tidak semua mengarah kepada kegawatan maupun keganasan dan dengan memeriksakan diri, diagnosis dokter akan mengarah kepada penyebabnya.
"Rasa nyeri bersifat subyektif, sehingga sangat mungkin berbeda-beda gambaran rasa nyeri antara satu pasien dengan lainnya, dan diperlukan tanya jawab mendalam dengan dokter, untuk memastikan apa saja penyebab maupun pencetus nyeri kepala yang dirasakan oleh pasien", imbuh dokter Maria.
Ia menjelaskan sakit kepala berdasarkan waktunya dibagi menjadi akut yaitu kurang dari tiga bulan dan kronis yaitu nyeri kepala yang terjadi lebih dari tiga bulan secara kontinyu.
Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala atau cephalgia dapat dibagi menjadi dua yaitu sakit kepala primer yang umumnya tidak ditemukan adanya kelainan struktural, anatomi maupun metabolik contohnya ialah sakit kepala tipe tegang, sakit kepala migren dan sakit kepala berkelompok.
Lalu sakit kepala sekunder yaitu terjadinya sakit kepala akibat dari adanya kelainan struktural maupun penyakit lain yang mendasari contohnya infeksi, sakit gigi, pecah pembuluh darah otak, cedera kepala, bahkan tumor dan beberapa lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
mengingatkan masyarakat agar lebih waspada apabila setelah mengkonsumsi obat anti nyeri dan beristirahat namun sakit kepala tidak kunjung membaik, namun menjadi lebih berat seperti demam hingga kelemahan anggota gerak.
"Cara terbaik adalah segera melakukan konsultasi jika obat anti nyeri tidak mampu meredakan keluhan sakit kepala. Dari konsultasi ini keluhan pasien dapat dicari pencetusnya ataupun penyebabnya, diperiksa lebih lanjut, dan diharapkan untuk dapat segera diatasi", ungkap Maria Ardelia Purwaningrum.
Menurutnya, dokter akan melakukan anamnesis yaitu tanya jawab dengan pasien yang akan membantu mengarahkan ke diagnosis, pemeriksaan fisik lengkap.
"Bahkan pada kasus tertentu akan dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang seperti CT scan maupun MRI," ujarnya.
Walaupun demikian, pasien tidak perlu "overthinking" terhadap keluhan sakit kepala yang dirasakannya oleh karena banyak penyebab yang dapat menjadi dasar keluhan sakit kepala yang berkepanjangan.
Pasalnya tidak semua mengarah kepada kegawatan maupun keganasan dan dengan memeriksakan diri, diagnosis dokter akan mengarah kepada penyebabnya.
"Rasa nyeri bersifat subyektif, sehingga sangat mungkin berbeda-beda gambaran rasa nyeri antara satu pasien dengan lainnya, dan diperlukan tanya jawab mendalam dengan dokter, untuk memastikan apa saja penyebab maupun pencetus nyeri kepala yang dirasakan oleh pasien", imbuh dokter Maria.
Ia menjelaskan sakit kepala berdasarkan waktunya dibagi menjadi akut yaitu kurang dari tiga bulan dan kronis yaitu nyeri kepala yang terjadi lebih dari tiga bulan secara kontinyu.
Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala atau cephalgia dapat dibagi menjadi dua yaitu sakit kepala primer yang umumnya tidak ditemukan adanya kelainan struktural, anatomi maupun metabolik contohnya ialah sakit kepala tipe tegang, sakit kepala migren dan sakit kepala berkelompok.
Lalu sakit kepala sekunder yaitu terjadinya sakit kepala akibat dari adanya kelainan struktural maupun penyakit lain yang mendasari contohnya infeksi, sakit gigi, pecah pembuluh darah otak, cedera kepala, bahkan tumor dan beberapa lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023