Lebak (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak mengalokasikan rehabilitasi jaringan irigasi sebesar Rp19 miliar melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun 2016 guna mendukung swasembada pangan.

"Dari dana Rp19 miliar itu untuk merehabilitasi sebanyak 65 titik jaringan irigasi," kata Kepala Bidang Irigasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Lebak Dade Yan Priandi saat dihubungi di Lebak, Senin.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan nasional dengan melalui berbagai program, diantaranya perbaikan jaringan irigasi untuk mendongkrak produksi dan produktivitas.

Sebab, irigasi merupakan ujung tombak untuk penyuburan lahan pertanian sawah dalam memenuhi ketersediaan pasokan air.

Apabila, pasokan air tersebut terpenuhi maka produksi dan produktivitas pangan meningkat.

Karena itu, perbaikan infrastruktur jaringan irigasi cukup penting untuk mendukung swasembada pangan.

"Kita berharap dari 65 titik irigasi itu dapat mengaliri seluas 8.500 hektar dan dapat memberikan sumbangan besar terhadap program ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Selama ini, kata dia, pemerintah daerah terus memperbaiki jaringan irigasi kategori teknis dan non teknis.

Pada 2016 ini 65 titik irigasi dengan alokasi sebesar Rp19 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Perbaikan itu, diantaranya bagian kerusakan di sekitar bendung hingga saluran jaringan irigasi.

"Kami yakin melalui perbaikan jaringan irigasi itu dapat mendongkrak produksi pangan," katanya.

Ia mengimbau para petani agar memelihara jaringan irigasi yang sudah diperbaiki itu sehingga tidak menimbulkan kerusakan.

Penanganan jaringan irigasi itu diperlukan kebersamaan sehingga bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang semula dua kali tanam menjadi tiga kali tanam

"Kami mengajak petani agar memelihara dan merawat jaringan irigasi yang diperbaiki pemerintah daerah karena manfaatnya bisa mengaliri persawahan," katanya.

Sementara itu, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak Nasroni mengaku petani di sini menyambut positif dengan adanya perbaikan rehabilitasi jaringan irigasi di wilayahnya itu.

Perbaikan jaringan irigasi itu dipastikan dapat meningkatkan produksi pangan.

"Kami saat ini sedang melakukan percepatan tanam dan bisa produksi panen pada awal Maret mendatang," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016