Tangerang (Antara News) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) melakukan penanaman 1.970 pohon untuk mengurangi polusi dan menurunkan emisi gas rumah kaca.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi di Tangerang, Selasa, mengatakan, penanaman pohon merupakan bagian dari aksi nyata untuk mitigasi dampak pemanasan global.

Presiden RI dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen melalui dukungan internasional.

Maka itu, Pemkot Tangerang melakukan kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dengan tema "Ayo Kerja, Tanam dan Pelihara Pohon", akan akan menggiatkannya selama bulan Desember di beberapa lokasi.

"Ini adalah bagian dari upaya mitigasi dan perubahan iklim untuk menciptakan ekosistem yang baik serta peningkatan kualitas lingkungan hidup," ujarnya.

Dalam kegiatan penanaman pohon hari ini, ada 1000 peserta yang terlibat diantaranya Kepala SKPD, Camat, Lurah, TNI, Polisi, Pramuka, Forum Kota Tangerang Sehat, Forum Adiwiyata, Forum Kampung Hijau, Perguruan Tinggi, PKK, IWAPI, Masyarakat Industri, LSM dan masyarakat.

Pohon yang ditanam antara lain trembesi, sawo, duren, nangka, bungur, kasia bunga kuning, ketapang dan eucaliptus. Seluruh pohon berasal dari APBD Kota Tangerang, bantuan Jasa Marga, Jakarta Intiland dan 15 perusahaan lainnya.

"Kita mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam menanam pohon dan memelihara. Dengan semakin banyak pohon maka mewujudkan kota layak huni dapat tercapai," tegasnya.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menambahkan, penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terus dilakukan dengan membuka lahan baru.

Saat ini, di Kota Tangerang baru ada 20 persen lahan RTH dan kurang 10 persen dari target 30 sesuai dengan Undang - Undang.

"Kita sedang banyak membuka lahan baru dan mengembalikan fungsi lahan sebagai taman dan ruang terbuka hijau," ujarnya.

Wali Kota juga berharap agar peran serta masyarakat. Sebab, tanpa dukungan masyarakat, semua program akan sia - sia. "Warga harus bisa merawat. Jangan dibiarkan. Ada taman yang bisa dijadikan tempat rekreasi keluarga dan pengurangan polusi," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015