Lebak (Antara News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memberlakukan  status siaga bencana banjir dan angin kencang sehubungan memasuki masa transisi dari musim kemarau ke penghujan.

"Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan jika hujan lebat dan angin kencang," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Senin.

Pemberlakuan status siaga banjir dan angin kencang setelah tiga rumah di Kabupaten Lebak roboh akibat banjir dan angin kencang.

Ketiga rumah itu antara lain milik Sukadah (75) warga Desa Cikatapis Kecamatan Kalanganyar dan dua rumah warga Desa Muara Dua Kecamatan Cikulur milik Anang (50) dan Uding (45).

"Semua rumah itu kondisinya roboh akibat diterjang bencana alam Minggu (6/12)," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) agar waspada bencana banjir.

Sebab, wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan banjir, longsor serta angin kencang, karena terdapat DAS juga perbukitan dan pegunungan.

Apabila, musim hujan tinggi dipastikan sejumlah DAS meluap hingga menimbulkan banjir.

"Kami mengingatkan warga yang tinggal di daerah bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam," katanya.

Ia mengatakan pihaknya menyiapkan kini relawan, peralatan evakuasi, dan logistik termasuk obat-obatan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir, longsor dan angin kencang.

Biasanya, kata dia, cuaca masa transisi itu berpotensi bencana alam.

BPBD, sudah mengirimkan surat imbauan kepada aparat camat dan desa agar mereka mewaspadai kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor.

Ia juga mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari petugas penjaga DAS Ciujung sejak dua hari terakhir mengalami kenaikan.

Namun, kenaikan luapan air sungai itu belum menimbulkan banjir dan longsor.

"Kami tetap mengawasi dan memantau perkembangan cuaca ini," ujarnya.

Camat Malingping Sukanta mengatakan aparat kecamatan sudah berkoordinasi dengan BPBD, TNI,Polri, PMI, Dinas Kesehatan dan relawan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana.

Wilayah Malingping meliputi lima desa rawan banjir dan longsor yakni Desa Cilangkahan, Bolang, Kertasatu, Sukamanah dan Pagelaran.

Koordinator Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak Aan Wiguna mengatakan relawan siaga membantu warga jika terjadi bencana. Saat ini relawan Tagana tercatat 228 personel yang tersebar di 28 kecamatan.

"Relawan Tagana Lebak selalu siap 24 jam dalam memberikan bantuan pertolongan kepada warga yang tertimpa musibah," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015