Lebak (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diminta menyediakan sarana atau fasilitas umum  untuk penyandang disabilitas, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatannya.

"Kami menilai sarana fasilitas umum (Fasum) yang dibangun pemerintah daerah tidak memenuhi standar bagi penyandang difabel," kata  Deni Budiani Permana, seorang warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Senin.

Selama ini, perhatian pemerintah daerah terhadap penyandang disabilitas sangat minim.

Sebab, banyak pembangunan di Kabupaten Lebak yang  tidak menyediakan fasum untuk penyandang difabel.

Ia mencontohkan, Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Gedung Kantor Pemkab Lebak, Gedung RSUD Adjidarmo juga Gedung SMAN 1 Rangkasbitung tidak menyediakan tangga khusus untuk penyandang difabel.

Selain itu juga pembangunan penataan trotoar, jalan,terminal dan stasiun kereta api.

"Kami sebagai warga penyandang difabel itu kesulitan untuk melakukan kegiatannya," kata dosen AMIK Rangkasbitung itu.

Menurut dia, selama ini penyandang disabilitas kesulitan untuk mendatangi gedung pemerintah daerah maupun pelayanan rumah sakit,terminal dan stasiun, karena tidak disediakan kemudahan sarana itu.

Semestinya, pemerintah daerah memberikan kemudahan untuk penyandang difabel, seperti jalur khusus atau kursi roda.

Ia juga meminta Gedung Perpustakaan setempat yang kini sedang dilakukan pembangunan agar menyediakan tangga khusus untuk penyandang disabilitas.

"Kami berharap Bupati Lebak ke depan agar melaksanakan pembangunan yang ramah terhadap penyandang disabilitas," katanya.

Ia juga mengatakan, warga penyandang disabilitas di Kabupaten Lebak jumlahnya cukup banyak sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah daerah.

Mereka para penyandang itu masih "dianaktirikan" sebagai warga negara dalam menerima fasum maupun pekerjaan.

Sejauh ini, kata dia, para penyandang disabilitas masih diskriminasi dalam penerimaan pekerjaan maupun jabatan lainya.

"Kami dulu tes ujian lowongan PNS pada tahap pertama ujian kompetensi lulus, namun tes berikutnya tidak lulus," kata alumni IPB itu.

Begitu pula, Samsudin, seorang penyandang disabilitas warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya kesulitan jika naik kereta api, karena pihak stasiun setempat tidak menyediakan roda khusus untuk penyandang cacat tubuh.

"Kami jika naik kereta api mendapat bantuan penumpang lain untuk naik ke atas gerbong hingga turun dari gerbong," katanya.

Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Lebak Wawan Hermawan mengatakan pihaknya menjamin pembangunan gedung Perpustakaan akan dilengkapi khusus tangga untuk penyandang disabilitas.

Pemerintah daerah mulai memperhatikan pembangunan itu dilengkapi sarana untuk kemudahan bagi penyandang disabilitas.

"Kami dalam melaksanakan pembangunan umum ke depan akan menyediakan fasilitas para penyandang untuk kemudahan mereka," katanya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015