Tangerang (Antara News) - REI Banten menggandeng industri yang tergabung dalam Himpunan Perusahaan Wilayah Serang (Hipwis) sebagai upaya mendukung program sejuta rumah melalui penyediaan rumah bagi pekerja di Provinsi Banten.

"Salah satu kebijakan untuk mendapatkan FLPP itu rumah tidak boleh terlalu jauh dari tempatnya berkerja yakni kurang dari setengah jam  atau kurang dari 15 kilometer," kata Ketua DPD REI Banten, Soelaeman Soemawinata di Tangerang, Senin.

Selama ini agak sulit mendapatkan lahan dengan harga terjangkau tetapi dekat dengan lokasi industri, kalau harganya cocok ternyata lokasinya jauh dari tempat berkerja. Untuk itu kemudian REI Banten berinisiatif melakukan kerja sama dengan kalangan industri, jelas dia.

"Kita berupaya memadukan kebijakan pemerintah karena mereka punya skema pembiayaan, kemudian industri punya tanah, pasarnya ada yakni kalangan pekerja tetapi mereka sulit untuk membangun karena bukan pengembang maka itulah yang kita kerja samakan," ujar Soelaeman.

Soelaeman mengatakan REI Banten selama ini sudah mengantongi sejumlah lokasi untuk perumahan pekerja diantaranya di Maja 3000 unit, Serang 3.000 unit, dan Parung Panjang (Banten) 700 unit. 

Kemudian ditambah dengan yang tengah dikerja samakan saat ini yakni di wilayah Cikande sampai Keragilan untuk tahap awal seluas dua hektar, sedangkan untuk tahap berikutnya dapat ditingkatkan menjadi 15 hektar, jelas dia.

"Jadi ada dua skema yang kita siapkan yakni pertama lahan yang dikembangkan sendiri, serta lahan yang dikerjasamakan," jelas Soelaeman.

Soelaeman mengatakan untuk tahun 2015 REI Banten telah berhasil merealisasikan 5.000 unit itu belum termasuk data yang tengah diverivikasi Bank Indonesia seperti untuk perumahan karyawan Pelindo, Damri, DPRD, dan lain sebagainya.

Menurut Soelaeman capaian pembangunan rumah yang dilakukan REI Banten sudah maksimal karena untuk program sejuta rumah sendiri baru dimulai pada akhir April, praktis untuk merealisasikan pembangunan rumah hanya 8 bulan saja.

Sedangkan untuk tahun kedua ini REI Banten sudah lebih dari siap karena telah mengantongi sejumlah kesepakatan sebagai payung hukum untuk membangun rumah, serta ada akad kredit yang tengah diproses verivikasi di BI, ujar Soelaeman optimistis.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015