The United Nations Development Programme (UNDP) dan SDG Academy Indonesia mengakhiri rangkaian Dialog Ekonomi Sirkular, sebuah program pengembangan kapasitas yang berfokus pada upaya pengarusutamaan implementasi Ekonomi Sirkular di Indonesia. 

Seri dialog ini terdiri dari lima sesi, diadakan oleh SDG Academy Indonesia di bawah kerjasama UNDP Indonesia dan perusahaan asal Jepang, Nippon Closures Co.,Ltd., dan akselerator inovasi, Intellectual Capital Management Group Pte., Ltd (ICMG).  

Baca juga: Pimpinan perusahaan harus berpihak kepada perempuan
 
Berlangsung secara daring sejak Oktober 2022 hingga Maret 2023, rangkaian dialog ini diisi oleh sederet panelis dari Indonesia dan Jepang yang datang dari berbagai sektor seperti pemerintahan, NGO, sektor swasta, dan start-up. 

Para peserta yang hadir dalam seri dialog ini meliputi berbagai kalangan dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, NGO, CSO, sektor swasta, hingga mahasiswa. Tema – tema yang dibawa dalam setiap sesi dialog berfokus pada implementasi ekonomi Sirkular dan implikasinya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).  
 
Sesi pertama dialog yang berlangsung pada 20 Oktober 2022 membicarakan tentang Ekonomi Sirkular di Indonesia dan Jepang. Tiga sesi setelahnya difokuskan pada ranah praktis Ekonomi Sirkular seperti prosses manufaktur ramah lingkungan, pola pembiayaan, hingga efisiensi dalam proses pencegahan dan pengelolaan sampah. 

Termasuk pula topik tentang eko-material dan aktivitas recycle atau pengolahan kembali. Rangkaian terakhir ditutup dengan dialog kelima yang berlangsung pada 15 Maret 2023, menjadi sebuah seruan aksi untuk memperkuat implementasi prinsip – prinsip pelaksanaan Ekonomi Sirkular di Indonesia dan Jepang.  
 
Muhammad Husain, Direktur SDG Academy Indonesia dalam sambutan penutupnya di acara dialog Ekonomi Sirkular ke-5 menyampaikan optimismenya terhadap upaya untuk menjadikan Ekonomi Sirkular sebagai praktik yang lazim di Indonesia, dengan fokus pada pengurangan penggunaan material, sampah, dan emisi namun pada saat yang sama memperkuat tren pertumbuhan (ekonomi).  
 
"Sepanjang sesi dialog ini, kita telah mendengar begitu banyak praktik baik dari kedua negara, Indonesia dan Jepang. Seri diskusi ini telah memperkaya kita dengan pemahaman tentang konsep Ekonomi Sirkular serta bagaimana implementasinya. Saya harap bahwa seluruh peserta bisa makin termotivasi untuk membawa apa yang didapatkan di setiap diskusi kita ke dalam praktik nyata, sebagai sebuah dukungan terhadap cita - cita nasional dalam memperkuat komitmen terhadap Ekonomi Sirkular," Ungkapnya.  
 
Dalam minggu – minggu mendatang, SDG Academy Indonesia akan mengembangkan beberapa program pengembangan kapasitas tentang Ekonomi Sirkular Bersama NCC dan ICMG. Rangkaian aktivitas lanjutan akan menekankan pada isu-isu strategis seputar implementasi Ekonomi Sirkular, termasuk dampaknya pada kesetaraan gender.  

Masyarakat yang inklusif adalah pondasi penting untuk menyukseskan transformasi model ekonomi menjadi lebih sirkular. Maka itu, SDG Academy Indonesia juga terus memacu keterlibatan berbagai pihak terutama perempuan untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal.  
 
Diinisiasi bersama oleh UNDP Indonesia, Bappenas, dan Tanoto Foundation, SDG Academy Indonesia adalah sebuah platform yang bergerak sebagai pusat kegiatan belajar dalam rangka pelokalan TPB/SDGs di Indonesia. 

Program-program pengembangan kapasitas yang disediakan oleh SDG Academy Indonesia ditargetkan pada para pemegang keputusan dari sektor pemerintahan maupun non-pemerintahan, untuk mempersiapkan para pemimpin yang siap berkontribusi dalam akselerasi pencapaian TPB/SDGs di Indonesia. 

SDG Academy Indonesia berharap bahwa para SDG stakeholders ini bisa membantu Indonesia membangun kembali dan pada saat yang sama, ikut menyokong agenda pembangunan 2030 secara komprehensif.
 

Pewarta: Sambas

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023