Serang (Antara News) - Pencapaian nilai realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Banten pada triwulan III mencapai Rp29 triliun sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.

"Kami terus memberikan kemudahan-kemudahan perizinan agar para investor asing mau mengembangkan usahanya di Banten," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Babar Suharso saat dihubungi di Serang, Senin.

Selama ini, Provinsi Banten menjadikan incaran para investor asing karena letak geografisnya cukup strategis dengan adanya sarana angkutan udara dan laut.

Selain itu juga berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai "Ibukota Negara".

Bahkan, realisasi PMA triwulan ke III 2015 Provinsi Banten mendapat peringkat ke-4 tingkat nasional dengan nilai Rp29 triliun.  

Nilai investasi tersebut dari 452 proyek dan terbesar ivestasi Singapura hingga 57 proyek dan disusul Jepang dengan 33 proyek.

Pencapaian nilai investasi Rp29 triliun itu melebihi target yang ditentukan RPJMD Banten Rp13.14 triliun.

"Saya kira jika dihitung nilai investasi PMA sejak Januari-September 2015 Banten meraih peringkat ke-5 tingkat nasional dengan 1.616,08 juta US dolar Amerika Serikat atau 1.054 proyek," ujarnya.

Menurut dia, kekayaan sumber daya alam (SDA) Provinsi Banten memiliki nilai jual untuk mendatangkan PMA.

Sebab, potensi SDA itu antara lain sektor perdagangan, perkebunan, pertambangan, perikanan, pertanian, pariwisata, industri padat karya, transportasi dan kemaritiman.

Karena itu, investasi di Banten sangat menjanjikan terhadap pangsa pasar mancanegara.

Selama lima tahun terakhir Provinsi Banten masih menjadi lima besar daerah tujuan utama investasi di Indonesia. 

"Kami yakin dengan tingginya investasi diharapkan tingkatkan pertumbuhan ekonomi meningkat yang pada akhirnya bisa mensejahterakan masyarakat," katanya.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Dodi Irawan menyebutkan nilai investasi Lebak hingga triwulan III tahun 2015 mencapai Rp9,701 triliun terdiri atas PMDN dan PMA.

Meningkatnya para investor mengembangkan usahanya di Kabupaten Lebak tentu secara langsung dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) juga pertumbuhan ekonomi masyarakat serta penyerapan tenaga kerja.

Pemerintah daerah memberikan jaminan keamanan sejalan dengan misi dan visi Kabupaten Lebak menjadikan daerah ini kondusif untuk berinvestasi.

"Kami memberikan kemudahan proses perizinan bagi investasi guna membangkitkan ekonomi nasional," katanya.         

Kepala Bidang Pendataan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Lebak Yahya mengatakan pemerintah daerah terus menggenjot investasi asing, dalam negeri maupun non-fasilitas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pelayanan, perbaikan infrastruktur dan promosi-promosi guna meningkatkan nilai investasi serta bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat dan Provinsi Banten.

Selama ini investasi di Lebak tumbuh pesat sehubungan membaiknya sarana infrastuktur jalan.

"Kami menargetkan 2016 jumlah investasi di Lebak terus bertambah, terkait pembangunan Kota Kekerabatan Maja (KKM)," katanya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015