Lebak (Antara News) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten saat ini terus meningkatkan produksi komoditas perkebunan karena permintaan pasar domestik dan mancanegara.
  
"Kami terus memperluas pengembangan tanaman perkebunan juga penyaluran bantuan benih unggul kepada kelompok tani guna mendongkrak produksi," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten Agus Purnohadi saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Saat ini, produksi komoditas perkebunan di Provinsi Banten mencapai 101.352,82 ton dengan luas 169.888,70 hektar terdiri dari milik rakyat, perusahaan negara dan swasta.

Dari produksi sebanyak 101.352,82 ton itu dari perkebunan rakyat 76.793,52 ton, perusahaan besar swasta (PBS) 5.831,27 ton dan perusahaan besar negara (PBN) 18.726,03 ton.

Mereka mengembangkan 16 komoditas perkebunan yakni tanaman karet, kakao, kopi, aren, cengkih, pandan, panili, jarak pagar, teh, lada, kelapa, kelapa sawit, kapoklaga, pala dan kemiri.

Namun, sebagian besar pengembangan komoditas perkebunan itu produk kelapa sawit dan karet sebagai andalan pendapatan ekonomi masyarakat.

Kami menargetkan produksi tahun depan bisa meningkat sekitar 10 persen dari 101.352,82 ton," katanya.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Banten terus memperluas tanaman komoditas perkebunan melalui bantuan peremajaan benih.

Perluasan ini, kata dia, guna meningkatkan produksi komoditas perkebunan sehingga bisa memenuhi permintaan pasar.

Saat ini, pengembangan perkebunan cukup menjanjikan karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menciptakan lapangan pekerjaan.

"Semua komoditas perkebunan itu diekpsor juga memenuhi kebutuhan domestik," katanya.

Agus juga mengatakan, selama ini kehadiran perkebunan tersebut menyerap tenaga kerja lokal sekitar 446.891 pekerja.

Masyarakat yang bekerja di perkebunan tersebut tentu ekonomi mereka sangat terbantu.

Pendapatan mereka mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena mereka bekerja dari pagi sampai sore hari. 

"Kami menilai perkebunan itu cukup besar membantu masyarakat untuk menerima lapangan kerja juga bisa menekan pengangguran," ujarnya.

Ia menyebutkan, pihaknya mengoptimalkan pembinaan kepada petani untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan.
 
Produksi perkebunan itu juga sebagian diekspor ke negara-negara Asean, Eropa dan Amerika Serikat, seperti komoditas karet.
  
"Kita setiap pekan bisa mengekspor karet melalui jasa perusahaan dari Jakarta dan Sumatera," katanya.

Kepala Dishutbun Kabupaten Lebak Kosim Ansori mengatakan pihaknya bekerja sama dengan petani untuk meremajakan komoditas perkebunan rakyat.

Saat ini, komoditas perkebunan rakyat di Kabupaten Lebak menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang diandalkan.

"Kami mendorong petani agar mengembangkan budidaya tanaman perkebunan guna meningkatkan pendapatan ekonomi mereka," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015