Lebak (Antara News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten meminta warga mewaspadai longsor sehubungan memasuki musim penghujan di daerah itu.

"Kami berharap kewaspadaan itu dapat ditaati untuk mencegah korban jiwa apabila curah hujan tinggi yang terjadi pada malam hari," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Faisal Abas di Lebak, Jumat.

Peringatakan kewaspadaan ini karena beberapa hari terakhir di sejumlah daerah di Provinsi Banten mulai turun hujan dengan kapasitas ringan dan sedang.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten menyebutkan puncak musim hujan akan terjadi akhir November-Desember, sehingga warga diminta mewaspadai bencana tersebut.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, yakni mereka berada di bantaran aliran sungai, perbukitan dan pegunungan sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dini.

Sebab di daerah langganan bencana alam itu kerap terjadi jika hujan terus menerus.

 "Kami minta warga khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir siaga serta waspada menghadapi puncak musim hujan itu," ujarnya.

Menurut dia, daerah langganan longsor di Provinsi Banten terdapat di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Sebab di daerah itu terdapat DAS, pegunungan dan perbukitan, sehingga rawan terjadi longsor jika hujan terus menerus.
 
Saat ini, masyarakat di daerah langganan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan agar terhindari dari korban jiwa.

"Kami terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi bencana alam itu," katanya.

Ia juga mengatakan, pihaknya kini mempersiapkan peralatan evakuasi bencana longsor, seperti tambang, tenda, angkutan, pompa diesel, perahu dan logistik makanan serta obat-obatan.

Disamping itu juga pihaknya bekerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintahan daerah juga TNI dan Polri.

Namun, pihaknya juga memberlakukan piket selama 24 jam untuk melayani masyarakat jika terjadi bencana alam.

"Kami akan bergerak cepat ke lapangan untuk melakukan evakuasi jika menerima laporan adanya longsor maupun banjir," katanya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi mengingatkan warga setempat mewaspadai longsor sehubungan satu rumah warga Desa Haur Gajrug Kecamatan Cipanas rusak berat akibat longsor.

Kewaspadaan longsor itu karena selama beberapa hari terakhir curah hujan meningkat dan cukup berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor.

"Kami mengingatkan warga tetap mewaspadai longsor  agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini jumlah desa yang rawan longsor di Kabupaten Lebak tersebar di 44 desa di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

"Kami sudah menyampaikan peringatan kepada aparat kecamatan serta desa agar mewaspadai banjir dan longsoran itu," ujar dia.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015