Jakarta (Antara News) - PT Herbalife Indonesia perusahaan penyalur produk nutrisi global mendukung program Kementerian Pariwisata untuk mengkampanyekan "Wonderful Indonesia".

"Sebagai perusahaan multi nasional kami ingin berkontribusi dengan cara menyelenggarakan kegiatan berskala internasional di Indonesia," kata Country General Manager Herbalife Indonesia, Andam Dewi di Jakarta, Jumat.

Andam mengatakan Herbalife Indonesia akan mendatangkan lebih dari 2.000 anggotanya se-Asia Pasifik di Nusa Dua Convention Centre Bali untuk pelatihan kepemimpinan.

"Kami berharap seluruh member yang hadir pada kegiatan ini mendapatkan pengalaman menarik selama di Bali dan menjadi sarana pemasaran pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya ketika nanti mereka kembali ke negara masing-masing,¿ ujar Andam.

Lebih lanjut, Andam mengungkapkan  kerjasama pemerintah dan swasta dalam mengembangkan sektor pariwisata memiliki posisi yang tak kalah penting.

"Kedepan Herbalife berharap dapat melakukan kegiatan serupa dengan jumlah anggota dari manca negara yang jauh lebih besar. Harapan kami tahun depan dapat mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi," ujar Andam optimistis.

Kementerian Pariwisata RI terus meningkatkan promosi pariwisata  Indonesia dengan tagline Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia. Sebagai salah satu usaha, Kemenpar bekerja sama dengan pihak swasta untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal tersebut, sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan perekonomian global.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkapkan pada tahun 2015, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 10 juta orang. Sampai Agustus, kunjungan wisatawan mancanegara sudah 6,3 juta orang.

"Kami yakin target tersebut akan tercapai. Untuk itu, kami menggandeng dan mendukung Herbalife International yang mengadakan acara Future Millionaire Team Retreat Herbalife di Bali, dari tanggal 15-18 Oktober 2015, yang dihadiri lebih 2.000 member se-Asia Pasifik," ujar Arief.

Berdasarkan data Kemenpar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hingga Agustus 2015 mencapai 6.322.592 orang, atau tumbuh 2,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar 6.155.553 orang.

Sementara itu, sejumlah langkah telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Yakni dengan kebijakan bebas visa kunjungan singkat yang telah dilakukan terhadap 90 negara.

"Pada saat ini pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kelima, sebesar Rp140 triliun. Ini terbesar setelah minyak dan gas, batu bara, karet dan tekstil. Ditargetkan sektor pariwisata akan menyumbangkan devisa sebesar Rp 240 triliun pada 2019,¿ jelas Arief.

Arief  menambahkan pemerintah mengajak pihak swasta untuk turut serta meningkatkan pariwisata Indonesia. Dengan demikian akan memberikan dampak positif pada perekonomian di daerah lokasi wisata.

"Meningkatnya usaha lokal dalam industri pariwisata dan meningkatnya jumlah tenaga kerja lokal yang tersertifikasi menjadi salah satu sasaran pembangunan sektor pariwisata," ujar dia.

Selain itu, industri kreatif dan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah tentu akan merasakan multiplier effect dengan kedatangan wisatawan mancanegara ke lokasi wisata di Indonesia, ungkap Arief.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015