Dinilai dapat mengatasi berbagai macam masalah penyakit kulit, daging hewan reptil jenis biawak dan ular selalu diminati oleh masyarakat sejak 1980 hingga 2023 oleh masyarakat Kota Tangerang.
Salah satu penjual sate biawak dan ular kobra di Pasar Lama, Kota Tangerang, Didi (50) pada Rabu (8/2) mengaku, kedai sate reptil miliknya sudah sejak 1980 berjualan. Sampai saat ini, daging hewan buas itu selalu laris manis terjual diborong pembeli.
"Keluarga saya sudah sejak lama jualan, dari kakek saya diteruskan bapak saya. Kemudian, diteruskan oleh saya kurang lebih berjualan sejak 1980 sampai saat ini," kata Didi kepada Antara.
Menurutnya, daging kobra dan biawak masih menjadi primadona di tengah-tengah masyarakat karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti, kudis, kurap, panu, gatal-gatal, dan berbagai jenis penyakit kulit lainnya.
Selain itu, untuk daging ular kobra dipercaya juga bisa menambah stamina para kaum adam.
Bertahannya pedagang sate reptil itu dikarenakan tidak memiliki pesaing yang banyak seperti sate kambing, sapi, dan ayam.
Pasalnya, kata Didi, untuk mendapatkan bahan-bahan dagingnya tidak mudah dan pengolahannya tidak bisa sembarang orang bisa.
"Dagingnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit. Selain itu, daging ular dipercaya juga dapat menambah stamina para laki-laki. Untuk mendapatkan dagingnya juga lumayan sulit karena tidak ada peternak ular kobra dan buaya," jelasnya.
Selain menjual daging biawak dan ular kobra, kedai sate Tenda Tiga Saudara milik Didi juga menjual daging hewan-hewan jenis lainnya seperti kelelawar dan kelinci.
Didi mengaku, dalam waktu sehari dirinya bisa meraup untung sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta dalam menjual sate biawak dan ular kobra.
"Kalau pendapatannya memang tidak nentu, kalau lagi rame ya besar. Saya jualan setiap malam saja, pukul 16:00 udah siap-siap, nanti pukul 22:30 udah mulai siap-siap tutup," katanya.
Sementara itu, salah satu pengunjung kedai Tenda Tiga Saudara, Bobi (30) mengaku, dirinya telah menjadi pelanggan setia kedai milik Didi. Hampir setiap satu bulan sekali Bobi selalu mampir ke kedai tersebut dengan menu andalan yang dia pesan sate dan empedu ular kobra.
"Setiap sebulan sekali saya selalu kesini, memesan daging dan empedu ular. Rasanya enak terus memang bagus juga untuk keperkasaan," ujar Amir.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Salah satu penjual sate biawak dan ular kobra di Pasar Lama, Kota Tangerang, Didi (50) pada Rabu (8/2) mengaku, kedai sate reptil miliknya sudah sejak 1980 berjualan. Sampai saat ini, daging hewan buas itu selalu laris manis terjual diborong pembeli.
"Keluarga saya sudah sejak lama jualan, dari kakek saya diteruskan bapak saya. Kemudian, diteruskan oleh saya kurang lebih berjualan sejak 1980 sampai saat ini," kata Didi kepada Antara.
Menurutnya, daging kobra dan biawak masih menjadi primadona di tengah-tengah masyarakat karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti, kudis, kurap, panu, gatal-gatal, dan berbagai jenis penyakit kulit lainnya.
Selain itu, untuk daging ular kobra dipercaya juga bisa menambah stamina para kaum adam.
Bertahannya pedagang sate reptil itu dikarenakan tidak memiliki pesaing yang banyak seperti sate kambing, sapi, dan ayam.
Pasalnya, kata Didi, untuk mendapatkan bahan-bahan dagingnya tidak mudah dan pengolahannya tidak bisa sembarang orang bisa.
"Dagingnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit. Selain itu, daging ular dipercaya juga dapat menambah stamina para laki-laki. Untuk mendapatkan dagingnya juga lumayan sulit karena tidak ada peternak ular kobra dan buaya," jelasnya.
Selain menjual daging biawak dan ular kobra, kedai sate Tenda Tiga Saudara milik Didi juga menjual daging hewan-hewan jenis lainnya seperti kelelawar dan kelinci.
Didi mengaku, dalam waktu sehari dirinya bisa meraup untung sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta dalam menjual sate biawak dan ular kobra.
"Kalau pendapatannya memang tidak nentu, kalau lagi rame ya besar. Saya jualan setiap malam saja, pukul 16:00 udah siap-siap, nanti pukul 22:30 udah mulai siap-siap tutup," katanya.
Sementara itu, salah satu pengunjung kedai Tenda Tiga Saudara, Bobi (30) mengaku, dirinya telah menjadi pelanggan setia kedai milik Didi. Hampir setiap satu bulan sekali Bobi selalu mampir ke kedai tersebut dengan menu andalan yang dia pesan sate dan empedu ular kobra.
"Setiap sebulan sekali saya selalu kesini, memesan daging dan empedu ular. Rasanya enak terus memang bagus juga untuk keperkasaan," ujar Amir.
Editor : Lukman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023