Lebak (Antara News) - Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten mengimbau petani melakukan percepatan tanam guna mendukung target pencapaian surplus beras sebanyak satu juta ton selama tiga tahun kedepan.

"Kami yakin percepatan tanam ini dapat mendongkrak produksi pangan," kata Ketua KTNA Banten Oong Sahroni di Lebak, Mingu.

Percepatan tanam serentak merupakan langkah yang tepat untuk memenuhi ketersedian pangan di daerah itu.

Selain itu juga dapat mengantisipasi inflasi sehubungan merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan pantauan di lapangan sebagian besar petani Provinsi Banten mulai melaksanakan percepatan tanam, seperti di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Mereka para petani yang melakukan percepatan tanam padi itu antara usia tujuh sampai 14 hari setelah tanam (HST).

Gerakan percepatan tanam tersebut bisa mengoptimalkan bantuan pompa air dengan menyedot air permukaan dari daerah aliran sungai (DAS) untuk dialiri ke lahan persawahan.

Selain itu juga beberapa daerah kini mulai turun hujan dengan kapasitas sedang dan ringan turun siang sampai sore hari.

Penanaman serentak, ujar dia, manfaatnya cukup besar bagi petani, selain mencegah serangan hama dan organisme penggangu tanaman (OPT) juga tiba panen secara bersamaan guna mendorong produksi pangan nasional.

Selain itu, lanjut dia, penanaman secara serentak juga memiliki nilai ekonomis dan tidak merugikan petani.

KTNA mengajak 7.000 kelompok tani segera melaksanakan percepatan tanam untuk merealisasikan swasembada pangan khusus beras.

"Kami menargetkan percepatan tanam pada September-Desember 2015 mencapai 156.148 hektare," katanya.

Kepala Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Wismaryoto mengatakan sebagian besar petani di daerah ini sudah melakukan percepatan tanam karena curah hujan selama beberapa hari terakhir relatif tinggi.

Ia menargetkan percepatan tanam Agustus-Oktober 2015 seluas 42.000 hektar bisa terealisasi guna mendukung program swasembada pangan.

"Kami terus melakukan ajakan dan imbauan kepada kelompok tani agar merealisasikan percepatan tanam," katanya.

Sementara itu, Sukri, seorang petani Kolelet, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa dirinya sudah menggarap sawah miliknya seluas satu hektare dengan benih unggul Ciherang.

Seluruh areal persawahan di daerah itu sudah melakukan percepatan tanam dengan mengoptimalkan bantuan pompa air.

Bantuan pompa air itu bisa menyedot air permukaan DAS Ciujung dan dialiri ke areal persawahan.

"Kami merasa terbantu dengan pompanisasi itu bisa melakukan percepatan tanam," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015