Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo mengatakan penting membangun manusia untuk mewujudkan Indonesia Hebat seperti dicita-citakan Presiden Joko Widodo.

"Ini sejalan dengan gerakan revolusi mental pemerintah. Artinya untuk membangun Indonesia maka manusia di dalamnya juga ikut dibangun," kata Budi saat memberikan sambutan perayaan Imlek di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis.

Ini juga yang membuat Matakin dalam perayaan Imlek kali ini mengusung tema "Teraturnya Negara Sesungguhnya Berpangkal Pada Keberesan Dalam Rumah Tangga" sesuai dengan perkembangan Indonesia saat ini.

Budi mengatakan landasan yang kuat menjadi kekuatan Indonesia ke depan meski terdiri dari beragam agama dan kebudayaan.

"Sebuah negara akan rapuh kalau tidak memiliki landasan yang kuat," tambah Budi.

Budi mengatakan seharusnya dalam hidup sehari-hari masyarakat saling membantu apabila ada yang mengalami kesusahan namun seiring dengan perkembangan saat ini norma-norma seperti itu sudah tidak terlihat.

"Seperti ada kecelakaan lalu lintas, seharusnya kita tolong. Namun karena khawatir takut dirampok atau diperes akhirnya korban dibiarkan saja," ucap Budi.

Budi menyatakan landasan Pancasila seharusnya menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy yang hadir dalam perayaan Imlek tersebut mengatakan tema perayaan Hari Raya Imlek tahun ini relevan dengan yang sedang diupayakan pemerintah, yaitu penanganan kemiskinan ekstrem.

Muhadjir menjelaskan, teraturnya negara, tercapainya cita-cita menjadi negara maju, pangkalnya adalah dengan menangani keluarga miskin ekstrem. Dia menyampaikan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya supaya kemiskinan ekstrem entas sampai 0 persen.

Menko PMK memaparkan, berdasarkan data World Bank, tingkat kemiskinan ekstrem Indonesia tahun 2019 adalah 2.7%. Pemerintah juga mencatat tingkat kemiskinan ekstrem tahun 2022 sebesar 2.07 persen. "Angka 2.07 persen ini ada sekitar 5.400.000 penduduk Indonesia dalam kemiskinan ekstrem, atau sekitar 1.400.000 keluarga, yang berada dalam miskin ekstrem," ucap Menko Muhadjir.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, pemerintah menargetkan agar kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen pada tahun 2024. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti pembangunan basis data untuk ketepatan target serta integrasi, kolaborasi dan intervensi untuk peningkatan efektivitas program.

Menko Muhadjir menegaskan, kemiskinan juga bisa menyebabkan kekacauan dan ketidak teraturan negara. Kemiskinan adalah sumber dari berbagai macam petaka, ketidak beresan, dan perilaku menyimpang.

"Tidak akan cukup penanganan hanya dilakukan pemerintah. Tetapi akan sangat menyelesaikan masalah apabila kita saling bahu membahu. Jadi seandainya dari Matakin akan bakti sosial untuk membantu keluarga miskin tinggal datang ke lurah desa pasti akan diberikan data kemiskinan ekstrem di desa," ungkapnya.

"Saya berharap target kemiskinan ekstrem 0 persen dapat dicapai dengan dukungan oleh semua pihak termasuk dari MATAKIN," tambah Menko PMK.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Matakin juga dihadiri Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Penasehat Matakin Jimli Asshiddiqie, Agus Harimurti Yudhoyono, Tokoh pemuka agama sesepuh Konghucu, dan umat Konghucu.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023