Tangerang (Antara News) - Himpunan Orang Muda Peduli Sampah (Hompipah) Tangerang memprakarsai Gerakan Pungut Sampah (GPS) di Pasar - Pasar Kota Tangerang.

Ketua Hompipah, Romi Abidin di Tangerang, Selasa, menjelaskan, gerakan ini diawali dari keprihatinan dirinya dan temen muda lainnya terhadap kondisi sebagian pasar di Kota Tangerang.

Masih minimnya kepedulian masyarakat dan juga pedagang terhadap kebersihan sekitar, membuat dirinya mencoba membuat GPS ini.

"Harapannya simple sebenarnya, agar masyarakat tahu bagaimana cara memperlakukan sampah dengan benar, artinya ya buanglah sampah di tempatnya," kata Romi.

Romi juga menjelaskan, gerakan ini akan berlanjut setiap bulannya, dengan lokasi yang acak tentunya, sehingga bisa menumbuhkan kepedulian juga di tempat lainnya.

"Nantinya kita akan 'roadshow' ke pasar lainnya secara bergantian, sehingga bisa menularkan virus baik ini ke tempat yang lainnya," katanya.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Bank Danamon itu pun mendapatkan bantuan senilai Rp43.600.000 dalam bentuk gerobak sampah sebanyak 4 buah, tong sampah 60 buah, pot tanaman 75 buah.

"Bantuan ini nantinya akan didistribusikan ke empat pasar yang ada di Kota Tangerang, diantaranya Pasar Bandeng, Pasar Lama, Pasar Anyar, dan Pasar Mutiara," katanya.

Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin mengatakan, mewujudkan sebuah kota yang nyaman tidak cukup bila hanya mengandalkan pemerintah, butuh kepedulian tinggi dari seluruh masyarakat.

Dikatakannya, ini merupakan gerakan perubahan kultur warga Kota Tangerang agar tidak 'cuek' terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya.

"Kuncinya, mulai dari pemimpinnya sampai warganya harus punya komitmen yang sama," ujar Wakil Wali Kota.

Ia juga mengharapkan agar Gerakan Pungut Sampah (GPS) ini bisa dilakukan secara rutin di seluruh wilayah Kota Tangerang.

Sehingga kepedulian terhadap lingkungan mulai dari membuang sampah pada tempatnya bisa membudaya di kalangan masyarakat.

"Cukup 10 menit di pagi hari sebelum melakukan aktivitas sehari-hari, kita bisa mulai dari sekitar rumah kita," ujarnya.

Ditambahkannya gerakan tersebut juga diharapkam mampu menggunggah empati masyarakat yang ada di sekitar Pasar Lama untuk bergabung membersihkan kawasan yang dikenal sebagai Kota Tua Tangerang, mengingat keberadaan bangunan bersejarah di lokasi tersebut.

Sehingga tidak mengherankan jika gerakan yang awalnya melibatkan 100 orang Pramuka dari Kwartir Tangerang, menarik perhatian masyarakat lain yang sedang berbelanja di kawasan Pasar Lama untuk ikut berpartisipasi, meskipun dengan sedikit malu-malu.

Menurutnya, ajakan ini merupakan salah satu upaya menggugah kepedulian di masyarakat. Karena menurutnya bila sudah berbuat dan kemudian dapat dinikmati orang lain tentunya akan menjadi keberkahan bagi banyak orang.

Dirinya menyontohkan, dengan membuat pasar menjadi bersih tentunya akan meningkatkan perputaran ekonomi yang ada di pasar lama juga nantinya.

"Kalo pasar ini bersih, tentu akan semakin banyak yang belanja, siapa tahu mengundang pengunjung dari luar Tangerang juga, kalau sudah begitu siapa yang untung," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015