Serang (Antara News) - Gubernur Banten Rano Karno mengajak umat Islam di Banten menjadikan seni qasidah sebagai media dakwah dan syiar Islam.

"Jadikan lembaga seni qasidah Islam ini sebagai syiar. Banyak cara atau media untuk melakukan dakwah, salah satunya lewat seni qasidah ini," kata Gubernur Banten Rano Karno saat membuka Festival Qosidah Tingkat Provinsi di Kanwil Kemenag Banten di Serang, Rabu.

Ia mengatakan, selain sebagai sarana dakwah dan syiar Islam, seni dan budaya Islam juga harus bisa dikembangkan untuk menjadikan prestasi yang membawa harum nama Provinsi Banten, baik di ajang nasional maupun Internasional.

Akan tetapi, kata dia, baik buruknya dari sebuah perlombaan akan ditentukan juga oleh kualitas penunjangnya serta pola pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Bahkan bila perlu, Kanwil Kemenag Banten juga harus memiliki studio untuk melatih anak-anak sebelum mengikuti perlombaan.

"Kami dari Pemerintah Provinsi Banten akan sangat mendukung dalam pengembangan seni dan budaya Islam. Karena ini bagian dari potensi Banten yang siap membawa nama baik Banten di lingkup nasional dan Internasional," kata Rano Karno.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama Provinsi Banten Muhamad Agus Salim mengatakan, pengembangan seni qasidah di tengah masyarakat sangat berperan dalam membentengi remaja dari perilaku menyimpang seperti kekerasan, pergaulan bebas dan pengunaan narkoba.

"Qosidah ini bagian dari sarana media kita untuk mendorong potensi para remaja agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif. Bahkan seni qosidah justru menjadi sarana dakwah, bahkan ada lagu yang berisikan nasehat bahaya narkoba," kata Agus usai mendampingi Gubernur Banten membuka Festival Qasidah Skala Besar Tingkat Provinsi Banten tersebut.

Menurut Agus, seni qasidah bisa menjadikan pergaulan remaja menjadi terarah dan positif. Semangat itulah yang membuat pihaknya bersama Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI) Banten semakin gencar mengembangkan seni qasidah di Banten.

"Kita prihatin karena kekerasan terjadi di sana-sini. Kalau konser dangdut sering rusuh, main band dengan kondisi mabuk. Mudahan-mudahan maraknya aktivitas seni qasidah dan ajang festival seni qasidah ini bisa menjadi benteng bagi remaja kita dengan filosofi seni yang lembut dan santun,"  katanya.

Ia mengatakan, Festival qodsidah skala besar yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Banten merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan. Karena perlombaan qosidah skala kecil dengan golongan terbatas sudah dilaksanakan sebelumnya.

"Dalam festival qosidah skala besar ini ada enam cabang yang dilombakan, yakni qosidah klasik, kolaborasi, bintang vokalis, seni fashion islami, cabang solawat dan hadrah," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut diikuti sekitar 500 peserta dari delapan kabupaten/kota. Sedangkan juaranya akan diikutkan pada tingkat nasional di Kendari pada  2 sampai 9 November 2015. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015