Pandeglang (Antara News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, setiap hari memasok air bersih pada 12 kecamatan yang mengalami kekeringan.

"Setiap hari kami mengirim empat tanki air bersih secara bergantian untuk memenuhi kebutuhan warga yang mengalami kesulitan air akibat kemarau," kata Sekretaris BPBD Pandeglang Fadjri Jaffar di Pandeglang, Jumat.

Ia menyatakan 12 dari 35 kecamatan di Pandeglang mengalami kesulitan air bersih sejak Agustus 2015 karena sumber air dan sumur warga kering akibat kemarau panjang.

Ke-12 kecamatan itu antara lain Cadasari, Pandeglang, Saketi,  Bojong, Sidangresmi, Sukaresmi, Patia Angsa, Munjul Cikeusik, Pagelaran dan Picung.

"Setiap hari warga dari kecamatan itu mengajukan permintaan air bersih, dan kami berupaya untuk memenuhinya, walapun tidak bisa secara sekaligus karena keterbatasan mobil tanki," ujarnya.

BPBD Pandeglang, kata dia, hanya memiliki satu unit mobil tanki, jadi pengiriman harus dilakukan secara bergiliran. Dalam sehari hanya mampu empat kali pengiriman pada lokasi yang berbeda.

Fadjri juga menyatakan, warga yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih masuk dalam ketegori korban bencana karena itu mendapat prioritas dalam penyaluran bantuan sesuai yang dibutuhkan, yakni air bersih.

Untuk pelayanan, kata dia, hanya mengandalkan mobil tanki yang ada karena selain masih terlayani juga menyewa juga dibutuhkan anggaran.

 "Kita optimalkan saja pelayanan dengan kendaraan yang ada, jadi kita hanya membeli air bersih dan bahan bakar saja. Kalau sewa kan harus mengeluarkan biaya tambahan," ujarnya.

Air bersih yang disalurkan pada masyarakat, kata dia, berasal dari sumber air milik pihak ketiga jadi harus membeli dengan harga Rp45 ribu/tanki dengan kapasitas 3.000 liter.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015