Lebak (Antara News) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten mengimbau petani melakukan percepatan tanam pada September-Oktober mendatang guna menggenjot produksi pangan.

"Kami minta 7.000 kelompok tani segera mempersiapkan gerakan percepatan tanam," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten Oong Syahroni saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini kemarau berkepanjangan belum mengganggu produksi pangan di Provinsi Banten karena banyak lahan-lahan persawahan bisa dilakukan pompanisasi.

Bahkan, produksi pangan di Provinsi Banten menembus 2,1 juta ton gabah kering pungut (GKP).

Karena itu, pihaknya berharapkan melalui percepatan tanam itu dapat terealisasi sebanyak tiga juta ton GKP.

"Kami optimistis target swasembada pangan di daerah ini yang ditargetkan tiga juta ton GKP tercapai dengan melakukan percepatan tanam itu," katanya.

Menurut dia, selama ini musim panen di Provinsi Banten masih berlangsung hingga Desember mendatang.

Lahan persawahan yang bisa dipanen itu karena lokasinya memiliki air permukaan sungai sehingga bisa dilakukan pompanisasi.

Meskipun kemarau berkepanjangan, tetapi produksi pangan relatif bagus dengan upaya pompanisasi maupun jaringan irigasi.

Ia mengajak petani melaksanakan gerakan percepatan tanam karena dipastikan September-Oktober 2015 sudah memasuki musim penghujan.

Saat ini, sejumlah daerah sudah diguyur hujan dengan kapasitas ringan, bahkan petani juga mulai melaksanakan gerakan percepatan tanam.

Gerakan imbauan penanaman juga berdasarkan kalender jadwal tanam yang dikeluarkan oleh Badan Penerapan Pengkajian Teknoogi (BPPT) Provinsi Banten.

"Kita berharap bisa mempertahankan Banten sebagai sentra lumbung pangan karena bisa menyumbangkan ketersedian beras untuk nasional," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya menargetkan percepatan tanam Agustus-September 2015 seluas 21.000 hektare untuk mendukung program swasembada pangan di daerah itu.

Percepatan tanam tersebut diprediksikan September-Oktober mendatang curah hujan meningkat.

Curah hujan dengan kapasitas sedang dan ringan turun siang sampai sore hari.

Percepatan tanam serentak, ujar dia, manfaatnya cukup besar bagi petani, selain mencegah serangan hama dan penyakit juga tiba panen secara bersamaan guna mendorong produksi pangan nasional.

Selain itu, katanya, penanaman secara serentak juga memiliki nilai ekonomis dan tidak merugikan petani.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau petani bisa melaksanakan percepatan tanam dapat segera direalisasikanya.

"Jika petani melakukan percepatan tanam Agustus-September maka dipastikan panen Desember-Januari mendatang petani bisa memanen padi secara bersamaan di 28 kecamatan," katanya.

Ketua kelompok Tani Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Sarip mengaku bahwa petani di sini sudah menggarap percepatan tanam dengan benih unggul Inpari, Mikongga dan Ciherang.

Seluruh areal persawahan di daerah itu masih kategori sawah tadah hujan,namun memiliki sumber air permukaan.

"Kami menanam padi saat ini bisa dilakukan pompanisasi dan berharap bulan depan memasuki musim hujan," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015