Jakarta (Antara News) - PT Erajaya Swasembada Tbk perusahaan retail telekomunikasi terbesar di Indonesia membagikan 1.000 kacamata gratis kepada siswa dan guru di 13 SD Kecamatan Cengkareng Jakarta sebagai bagian program CSR perusahaan ini.

"Sebelumnya kami sudah melakukan proses screening terlebih dahulu kepada siswa dan guru agar kacamata yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing," kata Direktur Marketing dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk, Djatmiko Wardoyo di Jakarta, Kamis.

Djatmiko mengatakan pihaknya juga melakukan penyuluhan kepada para siswa mengenai jarak ideal untuk membaca, melihat layar komputer, memainkan telepon seluler (ponsel), serta menonton televisi.

Dalam penyuluhan tersebut juga melibatkan para orang tua siswa dan guru agar selalu mengingatkan anak yang mendapatkan kacamata untuk selalu menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari, jelas dia.

Djatmiko juga mengungapkan dalam pemeriksaan mata tersebut beberapa anak yang semula tidak menggunakan kacamata ternyata diketahui memiliki mata minus lima, bahkan ada yang lebih tinggi lagi, serta ada juga yang mengalami kelainan.

Djatmiko juga berpesan kepada orang tua dan guru untuk mengingatkan agar anak-anak tidak terlalu sering menggunakan permainan dalam ponsel agar mata lebih sehat.

"Sebaiknya perbanyak dengan kegiatan bermain yang sifatnya fisik atau berolah raga. Serta lebih banyak membaca buku agar anak-anak lebih berprestasi," ujar Djatmiko.

Perusahaan, jelas Djatmiko, telah berkomitmen melakukan pemberian bantuan secara berkala kepada para pelaku dunia pendidikan. Dengan bantuan kacamata tersebut diharapkan kualitas belajar mengajar di sekolah dapat ditingkatkan.

"Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2014 di Pekojan, Tambora, Angke (Jakarta Barat), dan Tanah Pasir (Jakarta Utara). Target kami tahun 2015 akan memberikan 2.000 kacamata kepada siswa dan guru SD yang membutuhkan," ujar Djatmiko.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan tingkat prevelensi pengguna kacamata atau lensa kontak pada usia 6-14 tahun di Indonesia mencapai satu persen, sedangkan usia 15-24 tahun dan usia produktif 25-34 tahun prevelensinya sudah di atas 2 persen.

Studi dari American Academy of Ophtalmology 2013 menyebutkan anak-anak usia 7-12 tahun (SD) merupakan usia yang paling rentan menderita penyakit mata bahkan kebutaan. Pada usia tersebut pemeriksaan mata harus dilakukan minimal satu tahun sekali.

Mewakili pihak sekolah, Camat Cengkareng Mas'ud Efendi menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif yang dilakukan pihak Erajaya karena siswa-siswa menyadari apa saja yang harus dihindari agar mata tidak mengalami kerusakan.

Dia juga mendukung upaya Erajaya agar anak-anak tidak terlalu sering menggunakan permainan yang ada di dalam ponsel selain untuk menjaga kesehatan mata juga agar anak-anak SD di Cengkareng dapat lebih berprestasi dibidang akademik.

"Kalau terlalu banyak main game nanti nilai pelajarannya jelek," kata Mas'ud kepada para siswa yang hadir pada acara tersebut.

Djatmiko mengatakan sengaja memilih Cengkareng karena dekat dengan gudang Erajaya. Tahap awal kami melakukan kegiatan CSR disekitar wilayah operasi kami, tetapi tidak tertutup kemungkinan ke depan jangkauannya akan diperluas. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015