Tangerang (Antara News) - PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Banten, menghentikan suplai air bersih ke pelanggan karena semakin berkurangnya debit air di Sungai Cisadane akibat kemarau dan salah satu pintu air yaitu pintu 10 jebol.

Kepala Seksi Pelayanan Pelangggan Cabang I PDAM TB Kota Tangerang Ikshan Sodikin di Tangerang, Kamis, mengatakan suplai air ke 27 ribu pelanggan sudah tidak bisa dilakukan karena debit air di Cisadane menurun sejak dua pekan terakhir.

Hal serupa pun dialami oleh PDAM TKR Kabupaten Tangerang yang tak bisa lagi melakukan produksi air untuk para pelanggannya.

Sebagai solusi, PDAM Tirta Benteng memberikan suplai air kepada warga melalui 21 mobil tangki yang disediakan.

Air di satu mobil tangki bisa mencukupi kebutuhan air untuk warga satu komplek perumahan.

Mobil tangki itu memiliki kapasitas mulai dari empat ribu hingga 18 ribu liter.   

Adapun air yang didistribusikan melalui mobil tangki berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Plan 5 yang hingga kini masih beroperasi.

Air tersebut disedot menggunakan tujuh unit pompa dari Dinas Sumber Daya Air serta bantuan pemerintah pusat.    

Walaupun demikian, suplai air untuk Bandara Soekarno-Hatta tetap dilakukan meski ada pengurangan, begitu juga dengan rumah sakit dan beberapa objek vital lainnya.

Humas PDAM TKR Kabupaten Tangerang Devi mengatakan pengiriman air dengan mobil tangki terkendala terbatasnya jumlah armada.

Pihaknya hanya memiliki empat mobil tangki dengan kapasitas lima hingga 10 ribu liter.

Saat ini, PDAM TKR hanya mampu memproduksi 150 liter per detik dari kebutuhan 1.500 liter perdetik untuk 128 pelanggan.

"Harapan kami yakni hujan dan pintu air 10 segera diperbaiki sehingga air di Cisadane tidak mengalir ke laut," ujarnya. 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015