Serang (Antara News) - Tim Koordinator (Timkor) Raskin Provinsi Banten, kota dan kabupaten, sedang menyiapkan "action plan" atau rencana aksi terhadap rekomendasi Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk perbaikan sistem penyaluran raskin.

Selain untuk perbaikan sistem penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin), juga untuk pemutakhiran basis data terpadu (BDT) Tahun 2015 sesuai instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2014 yang secara khusus menugaskan Kepala Badan Pusat statistik (BPS) melaksanakan pemutakhiran dan verifikasi BDT, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Banten H Agus M Tauchid di Serang, Kamis.

Didampingi Kepala Bidang Distribusi Budiyana, Agus menjelaskan pemutakhiran dan pengakuratan dilakukan oleh tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan.

Agus mengatakan program raskin merupakan bagian dari program penanggulangan kemiskinan yang berada pada kluster pertama.

"Program ini diharapkan tidak hanya membantu ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga, tetapi juga memacu produksi beras, yaitu dengan pembelian gabah dan beras yang dihasilkan oleh petani, yang sebagian didistribusikan untuk raskin," kata Agus.

Pihak BKPP juga dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi bagi tim koordinasi raskin kabupaten/kota yang telah bekerja dengan baik, berkomitmen tinggi melakukan koordinasi yang berkelanjutan dengan pihak Bulog Subdivre masing-masing dalam penyediaan beras, sehinggan tercapai penyaluran raskin dengan kualitas beras yang baik dan diterima masyarakat miskin dengan senang hati.

Rapat koordinasi yang digawangi oleh BKPP Banten, dibahas beberapa poin penting diantaranya, Program Subsidi Raskin tahun 2015 sudah berjalan sejak Januari 2015.

Sejumlah permasalahan dan kendala masih dijumpai dalam penyaluran Raskin, terutama kendala dalam pencapaian 6 T (tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi). 

Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi BKPP Banten Budiyana mengatakan realisasi penyerapan raskin reguler tahun 2014 mencapai 96,13 persen dari pagu setahun 94.712.040 kg, meningkat 4,25 persen dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 92,06 persen, meski masih di bawah realisasi nasional yang mencapai 99,26 persen.

Realisasi penyerapan raskin regular Banten sampai 27 Juli 2015 mencapai 86,29 persen dari pagu berjalan Januari-Juli 55.248.690 kg atau 50,34 persen dari pagu setahun 94.712.040 kg, kata Budiyana.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015