Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) atau dikenal dengan Cap Panah Merah bekerjasama dengan Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung menggelar lomba kreativitas displai jagung manis.
Lomba diikuti seluruh mahasiswa Itera bertempat di kampus Itera, Lampung dihadiri Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, GM Corporate Affairs Ewindo Fransiska Fortuna, dan para dosen serta mahasiswa.
Baca juga: Ewindo dan BRIN kembangkan reaktor pupuk organik
"Kebutuhan pangan nasional akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Hal ketahanan pangan (food security) ini bahkan menjadi salah satu perhatian yang dibahas serius pada forum G20 di Bali pada bulan November lalu. Karena itu diperlukan alternatif bahan pangan pokok selain beras, antara lain jagung manis, ubi jalar, singkong, sorghum, sagu, dan lain sebagainya. Ewindo memiliki komitmen kuat untuk mendukung ketahanan pangan dan upaya Pemerintah menyediakan alternatif bahan pokok dalam hal ini penyediaan benih jagung manis yang unggul dan berkualitas,” kata Deputy Managing Director Ewindo Afrizal Gindow dalam keterangan tertulis, Minggu.
Lebih lanjut Afrizal menjelaskan lomba kreativitas displai jagung manis ini salah satu tujuannya adalah mengenalkan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap produk jagung manis beserta olahannya melalui kreativitas mahasiswa Itera.
Selain itu, melalui kegiatan ini mahasiswa akan memiliki pengalaman untuk menciptakan dan memasarkan produk dengan memanfaatkan situasi lingkungan di sekitar kampus.
Dari berbagai kreativitas olahan jagung manis yang disajikan, kreasi makanan yang mendapatkan penilaian terbaik dalam lomba ini adalah schotel jagung, bolu jagung, dan tiramisu jagung yang masing-masing meraih peringkat pertama, kedua dan ketiga.
Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha menyatakan kegiatan ini adalah bagian dari upaya perguruan tinggi untuk mendidik dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa, terutama di area kewirausahaan.
“Ini adalah salah satu rencana kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa di area entrepreneur. Terlebih komoditasnya sangat-sangat sehat, dimana pangan jagung manis ini memiliki nutrisi yang sangat bagus untuk mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas tinggi,” tegas Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha.
Seperti diketahui, jagung manis memiliki banyak nutrisi yang berguna dibanding tanaman pangan lainnya. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung manis mengandung berbagai nutrisi seperti protein, serat, serta berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, zat besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Dibandingkan asupan biji-bijian lainnya, jagung mengandung lebih banyak antioksidan, seperti asam ferulat, phytic acid, antosianin, serta zeaxanthin dan lutein yang baik untuk kesehatan mata.
Ewindo memiliki dua varietas unggul jagung manis yaitu Perkasa F1, Bonanza Now dan Secada F1. Ketiga varietas ini memiliki potensi produksi yang sangat besar hingga 18 ton per hektare serta memiliki rasa manis dan produksi baby corn yang tinggi.
Daya simpan dan rasa manis ketiga varietas jagung manis ini juga bertahan cukup lama, yaitu hingga lima hari sehingga akan sangat disukai oleh konsumen. Dengan berbagai keunggulan tersebut, potensi keuntungan petani per hektar juga sangat besar yaitu berkisar Rp 12 juta.
“Ke depan potensi jagung manis akan cenderung naik karena semakin banyak masyarakat yang sadar terhadap kesehatan. Khusus tahun depan cuaca diperkirakan juga akan normal sehingga tingkat keberhasilan petani akan semakin tinggi,” tutup Afrizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Lomba diikuti seluruh mahasiswa Itera bertempat di kampus Itera, Lampung dihadiri Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, GM Corporate Affairs Ewindo Fransiska Fortuna, dan para dosen serta mahasiswa.
Baca juga: Ewindo dan BRIN kembangkan reaktor pupuk organik
"Kebutuhan pangan nasional akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Hal ketahanan pangan (food security) ini bahkan menjadi salah satu perhatian yang dibahas serius pada forum G20 di Bali pada bulan November lalu. Karena itu diperlukan alternatif bahan pangan pokok selain beras, antara lain jagung manis, ubi jalar, singkong, sorghum, sagu, dan lain sebagainya. Ewindo memiliki komitmen kuat untuk mendukung ketahanan pangan dan upaya Pemerintah menyediakan alternatif bahan pokok dalam hal ini penyediaan benih jagung manis yang unggul dan berkualitas,” kata Deputy Managing Director Ewindo Afrizal Gindow dalam keterangan tertulis, Minggu.
Lebih lanjut Afrizal menjelaskan lomba kreativitas displai jagung manis ini salah satu tujuannya adalah mengenalkan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap produk jagung manis beserta olahannya melalui kreativitas mahasiswa Itera.
Selain itu, melalui kegiatan ini mahasiswa akan memiliki pengalaman untuk menciptakan dan memasarkan produk dengan memanfaatkan situasi lingkungan di sekitar kampus.
Dari berbagai kreativitas olahan jagung manis yang disajikan, kreasi makanan yang mendapatkan penilaian terbaik dalam lomba ini adalah schotel jagung, bolu jagung, dan tiramisu jagung yang masing-masing meraih peringkat pertama, kedua dan ketiga.
Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha menyatakan kegiatan ini adalah bagian dari upaya perguruan tinggi untuk mendidik dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa, terutama di area kewirausahaan.
“Ini adalah salah satu rencana kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa di area entrepreneur. Terlebih komoditasnya sangat-sangat sehat, dimana pangan jagung manis ini memiliki nutrisi yang sangat bagus untuk mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas tinggi,” tegas Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha.
Seperti diketahui, jagung manis memiliki banyak nutrisi yang berguna dibanding tanaman pangan lainnya. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung manis mengandung berbagai nutrisi seperti protein, serat, serta berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, zat besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Dibandingkan asupan biji-bijian lainnya, jagung mengandung lebih banyak antioksidan, seperti asam ferulat, phytic acid, antosianin, serta zeaxanthin dan lutein yang baik untuk kesehatan mata.
Ewindo memiliki dua varietas unggul jagung manis yaitu Perkasa F1, Bonanza Now dan Secada F1. Ketiga varietas ini memiliki potensi produksi yang sangat besar hingga 18 ton per hektare serta memiliki rasa manis dan produksi baby corn yang tinggi.
Daya simpan dan rasa manis ketiga varietas jagung manis ini juga bertahan cukup lama, yaitu hingga lima hari sehingga akan sangat disukai oleh konsumen. Dengan berbagai keunggulan tersebut, potensi keuntungan petani per hektar juga sangat besar yaitu berkisar Rp 12 juta.
“Ke depan potensi jagung manis akan cenderung naik karena semakin banyak masyarakat yang sadar terhadap kesehatan. Khusus tahun depan cuaca diperkirakan juga akan normal sehingga tingkat keberhasilan petani akan semakin tinggi,” tutup Afrizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022