Putri ketiga Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah meluncurkan karya buku terbarunya yang berjudul Towards Halal di Opus 1 Ballroom The Tribrata, Darmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2022). Buku Towards Halal secara lengkap berisikan seputar informasi labelisasi dan sertifikasi halal di Indonesia, sehingga pembaca bisa mengetahui bagaimana regulasi itu dibuat dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kualitas produk yang selama ini mereka konsumsi.
Buku ini tidak hanya mengajak pembaca untuk memahami teori dan landasan hukum halal-haram semata. Tidak hanya membahas unsur baik-buruk dalam sebuah produk, tetapi juga membahas kekuatan dan kemandirian ekonomi umat. Dari, oleh, dan untuk umat.
Adapun acara peluncuran buku ini turut dihadiri Wakil Ketua BKPN Muhammad Mufti Mubarok, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, serta Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa.
Azizah menyampaikan, buku adalah jendela ilmu, sehingga dengan buku, manusia bisa berselancar mengenali bagian luar rumah yang selama ini menjadi demarkasi. Menurutnya, buku juga merupakan sarana mengabadikan diri dalam dunia ide dan gagasan.
"Saya tak hendak mengatakan bahwa karya kecil yang saya tuliskan merupakan sebuah mahakarya yang penuh kesempurnaan. Saya hanya ingin mengatakan bahwa, mari kita tuangkan gagasan yang ada dipikiran kita dari sekadar menjadi debat panjang tak berkesudahan, menjadi sesuatu yang bisa menyumbang dalam khazanah berhadapan literasi kita," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Tangerang Minggu
Azizah menyatakan, dirinya terbuka terhadap kritik. Sebab, kata dia, kritik sebagai sikap kritis yang harus terus dipelihara apabila bangsa Indonesia ingin maju. Kritik juga yang merawat akal sehat dan kritik yang menyelamatkan negara dari otoritarianisme.
"Kritik juga yang merawat anak-anak kita agar tidak terjebak dalam fanatisme buta dan menjadi intoleran dalam masyarakat majemuk. Kritik juga yang menjaga amal ibadah kita hadir secara proporsional di jalan halal," jelasnya.
Buku Towards Halal ini berisi tentang dinamika regulasi produk halal di Indonesia. Buku Towards Halal, menjadi kajian yang lengkap, mendekati persoalan halal sebagai nilai universal yang juga diakui oleh dunia dan dinamika perwujudannya secara politik di tanah air.
"Pada bab satu buku tersebut membahas masalah sertifikasi dan labelisasi halal pada produk pangan," ungkap Azizah.
Buku Towards Halal mencoba lebih mengenalkan dan memberi pemahaman kepada umat muslim dan non muslim bahwa mata rantai halal, yakni from farm to fork atau dari ladang sampai ke meja makan semestinya menjadi modal dasar untuk mengenal dan memahami cara mempersiapkan infrastruktur halal secara cepat, tepat, dan murah dalam kerangka menumbuhkan potensi ekonomi sektor halal.
"Pada bab dua membahas tentang perlindungan konsumen muslim melalui sertifikasi dan labelisasi halal. Pada bab tiga membahas pelaksanaan sertifikasi dan labelisasi halal ada produk pangan non kemasan," katanya.
Buku Towards Halal juga berupaya mengungkap data-data perkembangan halal dalam berbagai sektor kehidupan, seperti saat ini kesadaran masyarakat muslim terhadap penerapan gaya hidup halal cukup tinggi.
"Bab empat tentang tanggungjawab pelaku usaha serta otoritas lembaga sertifikasi dan labelisasi halal di Indonesia. Selanjutnya bab lima adalah penutup. Dalam hal penutup sedikit saya singgung soal UU JPH dalam konteks omnibus law, peluang produk halal Indonesia, halal friendly tourism, dan dukungan dari perbankan syariah," paparnya.
Azizah menambahkan, buku ini sesungguhnya hanya bagian dari cerita hidupnya, yang pernah mengabdi sebagai PNS di Kementerian Agama, dan pernah bertugas mengawal RUU Halal bersama rekan-rekannya.
"Saya cuma berharap dalam hal wacana halal ini, semoga tidak hanya menjadi wacana surga saja, tapi juga bisa menjadi instrumen kita mensejahterakan masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu. Jangan sampai pergerakan wacana halal dan ekonomi syariah ini sekedar berputar di kalangan elite, dia harus bergerak menguntungkan rakyat dan umat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Buku ini tidak hanya mengajak pembaca untuk memahami teori dan landasan hukum halal-haram semata. Tidak hanya membahas unsur baik-buruk dalam sebuah produk, tetapi juga membahas kekuatan dan kemandirian ekonomi umat. Dari, oleh, dan untuk umat.
Adapun acara peluncuran buku ini turut dihadiri Wakil Ketua BKPN Muhammad Mufti Mubarok, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, serta Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa.
Azizah menyampaikan, buku adalah jendela ilmu, sehingga dengan buku, manusia bisa berselancar mengenali bagian luar rumah yang selama ini menjadi demarkasi. Menurutnya, buku juga merupakan sarana mengabadikan diri dalam dunia ide dan gagasan.
"Saya tak hendak mengatakan bahwa karya kecil yang saya tuliskan merupakan sebuah mahakarya yang penuh kesempurnaan. Saya hanya ingin mengatakan bahwa, mari kita tuangkan gagasan yang ada dipikiran kita dari sekadar menjadi debat panjang tak berkesudahan, menjadi sesuatu yang bisa menyumbang dalam khazanah berhadapan literasi kita," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Tangerang Minggu
Azizah menyatakan, dirinya terbuka terhadap kritik. Sebab, kata dia, kritik sebagai sikap kritis yang harus terus dipelihara apabila bangsa Indonesia ingin maju. Kritik juga yang merawat akal sehat dan kritik yang menyelamatkan negara dari otoritarianisme.
"Kritik juga yang merawat anak-anak kita agar tidak terjebak dalam fanatisme buta dan menjadi intoleran dalam masyarakat majemuk. Kritik juga yang menjaga amal ibadah kita hadir secara proporsional di jalan halal," jelasnya.
Buku Towards Halal ini berisi tentang dinamika regulasi produk halal di Indonesia. Buku Towards Halal, menjadi kajian yang lengkap, mendekati persoalan halal sebagai nilai universal yang juga diakui oleh dunia dan dinamika perwujudannya secara politik di tanah air.
"Pada bab satu buku tersebut membahas masalah sertifikasi dan labelisasi halal pada produk pangan," ungkap Azizah.
Buku Towards Halal mencoba lebih mengenalkan dan memberi pemahaman kepada umat muslim dan non muslim bahwa mata rantai halal, yakni from farm to fork atau dari ladang sampai ke meja makan semestinya menjadi modal dasar untuk mengenal dan memahami cara mempersiapkan infrastruktur halal secara cepat, tepat, dan murah dalam kerangka menumbuhkan potensi ekonomi sektor halal.
"Pada bab dua membahas tentang perlindungan konsumen muslim melalui sertifikasi dan labelisasi halal. Pada bab tiga membahas pelaksanaan sertifikasi dan labelisasi halal ada produk pangan non kemasan," katanya.
Buku Towards Halal juga berupaya mengungkap data-data perkembangan halal dalam berbagai sektor kehidupan, seperti saat ini kesadaran masyarakat muslim terhadap penerapan gaya hidup halal cukup tinggi.
"Bab empat tentang tanggungjawab pelaku usaha serta otoritas lembaga sertifikasi dan labelisasi halal di Indonesia. Selanjutnya bab lima adalah penutup. Dalam hal penutup sedikit saya singgung soal UU JPH dalam konteks omnibus law, peluang produk halal Indonesia, halal friendly tourism, dan dukungan dari perbankan syariah," paparnya.
Azizah menambahkan, buku ini sesungguhnya hanya bagian dari cerita hidupnya, yang pernah mengabdi sebagai PNS di Kementerian Agama, dan pernah bertugas mengawal RUU Halal bersama rekan-rekannya.
"Saya cuma berharap dalam hal wacana halal ini, semoga tidak hanya menjadi wacana surga saja, tapi juga bisa menjadi instrumen kita mensejahterakan masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu. Jangan sampai pergerakan wacana halal dan ekonomi syariah ini sekedar berputar di kalangan elite, dia harus bergerak menguntungkan rakyat dan umat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022