Serang (Antara News) - Pondok pesantren salafi di Provinsi Banten kini banyak yang telah terintegrasi dengan kurikulum pendidikan umum untuk mewujudkan lulusannya sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Kami berharap kehadiran 3.364 Ponpes salafi di Banten akan mencetak sumber daya manusia yang mampu memberikan sumbangan cukup besar terhadap pembangunan bangsa dan negara," kata Kepala Seksi Pondok Pesantren Kementerian Agama Provinsi Banten, Abdur Roup di Serang, Kamis.

Untuk mencapai manusia yang beriman dan bertaqwa, Ponpes salafi menerima kurikulum keagamaan, seperti kajian kitab kuning, fiqh, tafsir, hadist, tata bahasa Arab, nahu, sorof dan pengajian Quran.

Selain itu juga para santri juga menerima kurikulum pendidikan umum, diantaranya Bahasa Indonesia, Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, IPS, IPA dan Ekonomi. 

Menurut dia, saat ini jumlah ponpes salafi di Provinsi Banten tercatat 3.364 tersebar di delapan kabupaten dan kota madya dan mereka dikelola oleh masyarakat.

Dari 3.364 ponpes itu antara lain Kabupaten Serang, 661, Kabupaten Tangerang 580, Pandeglang 1.147, dan Kabupaten Lebak 735.

Kota Tangerang sebanyak 85, Kota Cilegon 34, Kota Serang 118 dan Kota Tangsel empat. 

"Semua ponpes salafi itu dikelola oleh masyarakat," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015