Serang (Antara News) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) Provinsi Banten akan mengerahkan petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk memenuhi target produksi tanaman pangan 3 juta ton untuk tahun 2015.

"Saya sudah instruksikan seluruh PPL untuk meningkatkan pengetahuan teknik budaya tanapan pangan kepada petani untuk memenuhi target tersebut," kata  Kabid Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan BKPPP Provinsi Banten Ateng Ahotman di Serang, Kamis.

Banten selama ini termasuk provinsi penyumbang beras terbesar di tingkat nasional sehingga PPL diminta bekerja lebih keras lagi agar dapat menggenjot produksi dan produktivitas pangan diantaranya dengan meningkatkan prilaku sikap ketrampilan (PSK) kepada petani.

Kalau sebelumnya, petani hanya mengelola tanaman pangan secara konvensional, maka melalui PSK petani diharapkan dapat menggunakan teknologi dan teknik budidaya bercocok tanam yang baik.

Perubahan sikap itu, kata dia, akan dapat mendorong swasembada pangan di Banten diantaranya penggunaan pupuk berimbang organik dan non organik, penggunaan varietas unggul, serta penggunaan pestisida secara bijak.

Petani juga dapat mengikuti sekolah lapangan pertanian tanaman terpadu (SLPTT).

Menurut dia, saat ini kompetensi dan kemampuan petugas PPL relatif baik karena terbukti produksi pangan di Provinsi Banten sampai Juni 2015 mencapai 2,1 juta ton.

Kemungkinan sampai Desember mendatang bisa mencapai target pangan sebanyak 3,0 juta ton gabah kering pungut (GKP).

Dengan demikian, kata dia, hingga kini pasokan beras lokal melimpah di sejumlah pasar di Provinsi Banten, meskipun hampir tiga bulan dilanda musim kemarau.

Melimpahnya beras lokal tersebut tidak lepas peran petugas PPL untuk memberikan peningkatan PSK petani itu.

"Kami terus mendorong para PPL mengoptimalkan pembinaan-pembinaan bagi kelompok tani sehingga produksi pangan menghasilkan dengan maksimal," katanya.
 
Ateng menyebutkan, selama ini tenaga PPL masih kekurangan tenaga PPL sebanyak 1.286 orang sehingga perlu adanya pengangkatan Aparat Sipil Negara (ASN).

Saat ini, jumlah tenaga PPL berstatus PNS tercatat 269 orang antara lain adalah pertanian sebanyak 192 orang, kehutanan 42 orang dan perikanan 35 orang.

Mereka tenaga PPL itu tidak sebanding dengan jumlah desa yang ada di Provinsi Banten sebanyak 1.555 desa/kelurahan, sehingga kekurangan tenaga penyuluh sebanyak 1.286 orang.

"Kami minta kekurangan tenaga penyuluh itu bisa direalisasikan guna mendukung program swasembada pangan," katanya.

Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lebak, Ujang Bahrudin mangintruksikan seluruh tenaga PPL bekerja keras untuk meningkatkan produksi pangan.

Sebab peran penyuluh sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan petani, perikanan dan perkebunan untuk menunjang program ketahanan pangan nasional juga meningkatkan kesejahteraan.

Selama ini petani Kabupaten Lebak setiap memasuki musim panen, bisa memasok gabah ke luar daerah, seperti Pandeglang, Serang, Bogor, Jakarta, dan Lampung.

"Kami terus mengoptimalkan pengetahuan petani agar bisa mencapai sentra lumbung pangan di Banten," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015