Pandeglang (Antara News) - Sekretaris Daerah Provinsi Banten Kurdi Matin menyatakan Ormas Mathla'ul Anwar (MA) perlu mendapat perhatian dari seluruh kalangan birokrasi karena merupakan cikal bakal terbentuknya Provinsi Banten.

"Saat ini memang perspektif birokrasi terhadap ormas yang sangat perhatian terhadap pengembangan pendidikan, sosial dan keagamaan di Provinsi Banten relatif masih rendah," kata Kurdi Matin di Serang, Senin.

Mathla'ul Anwar (NU) ini lahir sebelum kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum Nahdhlatul Ulama (NU), karena itu sebenarnya menjadi pilar bagi kemerdekaan serta pembentukan Banten, katanya.

Menurut Kurdi dibandingkan  perspektif birokrasi di Banten terhadap NU dan Muhamadiyah, perspektif terhadap MA memang relatif masih rendah, padahal peran MA terhadap Banten secara umum lebih besar.

Kurdi menyatakan, karena pembentukan MA sebelum kemerdekaan dan memiliki peran terhadap kemerdekaan Indonesia, maka berbicara ormas itu tidak bisa hanya pada skala Pandeglang atau Banten, tapi harus secara nasional.

Karena itu, kata dia, spirit muktmar ke-XiX MA  yang akan digelar 7-9 Agustus 2015, semangatnya jangan hanya di Menes, Pandeglang atau Banten, tapi harus Indonesia.
 
Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, akan mendukung penuh pelaksanaan muktamar yang sekaligus peringatan seabad pembentukan ormas tersebut yang acara intinya akan dipusatkan di Badan Diklat Provinsi Banten.

"Saya juga mendukung muktamar dilaksanakan di Pandeglang karena ormas ini seabad yang lalu dibentuk di Pandeglang, tapi semangatnya tetap harus nasional, apalagi rencananya akan dibuka oleh presiden," ujarnya.

Kurdi juga menyatakan, segera melakukan pembicaraan dengan Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi untuk membicarakan kegiatan muktamar dan peringatan hari jadi ke-100 Mathla'ul Anwar tersebut.

Ia juga menyatakan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Pengurus Besar MA KH Sadeli Karim organisasi tersebut bisa berkemban dan ke depan bisa lebih maju lagi dengan tetap mempertahankan khitahnya sebagai ormas yang bergerak pada bidang pengembangan pendidikan, sosial dan keagamaan.

MA saat ini mengelola 2.000 satuan pendidikan mulai TK/RA hingga perguruan tinggi, tersebar di hampir seluruh provinsi, mulai dari Aceh, Ambon hingga Papua.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015