Dinkes Lebak Siagakan 595 Tenaga Medis

Lebak (Antara News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyiagakan  595 tenaga medis untuk memberikan pelayanan pada pemudik dan masyarakat setempat menjelang, saat dan setelah Idul Fitri 1436 Hijriyah.

"Semua petugas medis itu bekerja selama 24 jam untuk melayani masyarakat dan pemudik," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Maman Sukirman saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Ia menyebutkan, dari total tenaga medis itu,  dokter sebanyak 64 orang, perawat 183 orang dan bidan 348 orang dan mereka bertugas di 51 posko kesehatan.

"Mereka akan bekerja secara bergiliran selama 24 jam, baik di posko kesehatan maupun pusat palayanan kesehatan lainnya," ujarnya.

Untuk posko mudik Lebaran, kata dia, didirikan di sejumlah pusat keramaian, seperti stasiun, terminal, pasar, dan objek wisata.

Kesiapsiagaan ini, kata dia, untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga pemudik lebaran.

"Kami memberikan pengobatan gratis selama lebaran agar masyarakat dan pemudik dapat menikmati akses pelayanan kesehatan itu," katanya.

Menurut dia, seluruh Puskesmas baik berstatus dengan tempat perawatan (DTP), satelit maupun Puskesmas biasa dapat melaksanakan pelayanan yang optimal.

"Kami meminta tenaga medis bekerja keras untuk memberikan pelayanan kesehatan, ini juga terkait upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ," katanya menjelaskan.

Menurut dia, penyiagaan petugas medis itu untuk mengantisipasi kasus kejadian luar biasa (KLB) juga penanganan kecelakaan lalu lintas serta bencana alam.

Selama lebaran dikhawatirkan terjadi kasus KLB akibat masyarakat mengonsumsi makanan secara berlebihan sehingga bisa menimbulkan penyakit menular yang mematikan.

Ia meminta masyarakat meningkat prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tidak menimbulkan penyakit.

Selain itu juga pihaknya telah menyediakan obat-obatan dan peralatan medis lain untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi penyebaran penyakit selama lebaran.

"Kami optimistis derajat kesehatan meningkat jika masyarakat terlibat langsung dalam melaksanakan  budaya kebersihan lingkungan maupun PHBS," kataya.