Jakarta (Antara News) - Universitas Budi Luhur Jakarta, menggadeng PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk memberikan kesiapan kepada mahasiswa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Kegiatan yang dikemas dalam Japanese Seminar Series tersebut, UBL menghadirkan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia , Mr. Masahiro Nonami.

Ketua Pengurus  Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro mengatakan, mahasiswa harus dibekali tentang keberadaan dan cara kerja perusahaan global seperti di perusahaan Jepang.        "Toyota telah menerapkan kerja secara tim dan tidak bersikap egois dan individualis agar mereka dapat berprestasi namun tetap menjunjung tinggi keluhuran budi," ujarnya.

Mr.Masahiro Nonami mengatakan, sebelum era global datang, pimpinan Toyota telah melihat era itu akan tiba. Maka berdasarkan tujuan awal didirikan perusahaan, kearifan lokal yang dimiliki budaya kerja Jepang dibuatkan Toyota Global Vision.  

Ia menambahkan "The Toyota Way" merupakan nilai-nilai manajemen dan metoda bisnis. Melalui tahapan-tahapan manajemen, The Toyota Way disosialisasikan dan dijadikan pegangan cara bekerja sehari-hari  bagi semua lapisan karyawan hingga menjadi budaya perusahaan.       Dengan itu semua, saat ini Toyota eksis di 160 negara di seluruh dunia, dengan penjualan tertinggi di Amerika Serikat, kedua di Jepang, ketiga di China dan keempat Indonesia.

Lebih lanjut  Nonami menjelaskan "The Toyota Way"  antara lain berisi dua budaya kerja Jepang yaitu Kaizen yang merupakan perbaikan terus menerus.

Genchi Genbutsu yakni  mendatangi  sumber masalah untuk menemukan fakta yang di gunakan dalam membuat keputusan, membangun konsensus dan mencapai tujuan serta kecepatan terbaik. 

Untuk menerapkan hal tersebut, Ia menjelaskan tidak mudah dan mengalami banyak tantangan. Tetapi untuk menjadikan Toyota sebagai Global Company, Ia dituntut untuk mampu melakukan ini.

Misalnya saja ketika dirinya pernah menghentikan produksi Fortuner di Indonesia ketika Jepang dilanda gempa bumi dan Tsunami 2011. Hal itu menyebabkan satu spare part dari Fortuner yaitu pegangan tangan penumpang dalam mobil di daerah bencana itu terhenti. 

"Tetapi ini harus dilakukan karena Toyota tidak mau menjual mobil tanpa pegangan tangan," katanya.

Begitu pula produski di Amerika sempat dihentikan karena spare parts rem yang tidak memenuhi kualifikasi Toyota. 

Kepada generasi muda Indonesia, Nonami  memberikan pesan jika orang muda harus mempunyai mimpi dan harapan untuk berhasil dan melakukan usaha nyata.

"Hal yang penting dalam memasuki era global adalah bekerja dalam tim. Tidak akan ada satu orang pun mampu menembus globalisasi bila bekerja secara individu," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015