Serang (Antara News) - Dinas Sosial Provinsi Banten pada 2015 ini membagikan sekitar 60 kaki dan tangan palsu bagi penyandang disabilitas di empat kabupaten/kota di Banten.

"Tadi secara simbolis baru empat yang dibagikan. Semuanya ada 60 kaki dan juga tangan palsu yang akan dibagikan bagi penyandang disabilitas," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten Nandy S Mulya di Serang, Senin.

Ia mengatakan, pembagian kaki dan tangan palsu bagi penyandang disabilitas tersebut dibagikan terutama untuk penyandang disabilitas dari golongan kurang mampu alias warga miskin. Bantuan tersebut dibagikan secara bertahap mengingat pembagiannya disesuaikan denga kebutuhan dan ukuran bagi warga yang disabilitas.

"Kan tidak bisa dibagikan begitu saja. Harus diukur dan disesuaikan dengan kebutuhan pasiennnya," kata Nandi saat perayaan puncak Hari Lanjut Usia (Halun) tingkat Provinsi Banten di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten Kawasan KP3B Kota Serang.

Pihaknya menerima usulan ataupun permohonan dari warga yang membutuhkan bantuan kaki palsu tersebut, dengan catatan harus memenuhi persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan.

"Kalau ada warga ataupun LSM yang menyampaikan informasi kepada kami terkait warga yang membutuhkan bantuan itu, akan kami tindak lanjut. Tentunya khusus bagi warga yang benar-benar kurang mampu," kata Nandy.

Dalam kesempatan tersebut, Disnsos Banten juga memberikan batuan permakanan bagi 2.240 orang lanjut usia (Lansia) di Banten, masing-masing Rp1,5 juta selama satu tahun yang bersumber dari APBD Banten 2015.

Bantuan sosial dalam bentuk biaya untuk permakanan bagi lansia tersebut, secara simbolis diserahkan oleh Plt Gubernur Banten Rano Karno.

Bantuan permakanan yang diberikan kepada 2.240 orang lanjut usia tersebut , nantinya disalurkan secara transfer melalui PT POS. Jumlah penerima bantuan permakanan yang diberikan Tahun 2015 meningkat dibandingkan Tahun 2014 yang hanya berjumlah 1.200 orang lansia.

"Tahun lalu hanya untuk 1.200 orang lansia. Untuk tahun ini meningkat menjadi 2.440, meskipun jumlah nominal bantuannya berkurang dibanding tahun sebelumnya," kata Nandy Mulya.

Ia mengatakan, berdasarkan pemutakhiran data Dinas Sosial kabupaten/kota di Banten, Provinsi Banten mempunyai jumlah penduduk dengan usia diatas 60 tahun atau sudah lanjut usia sebanyak 26.873 orang lansia. Namun dari jumlah lansia tersebut yang sudah tercover bantuan pemerintah, baik melalui APBD maupun APBN masih sedikit yakni sekitar 10 persen.

Sedangkan bantuan APBN untuk lansia melalui Kementerian Sosial yakni program asistensi lanjut usia (Aslut) jaminan sosial lanjut usia dalam bentuk cash transfer pada 2015 diberikan kepada 1.250 lanjut usia terlantar, setiap bulan diberikan bantuan Rp200 ribu per orang selama 12 bulan.

"Bagi lansia yang produktif diberikan bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) masing-masing Rp1,5 juta. Tahun 2015 UEP di Banten diberikan kepada 100 orang," kata Nandy.

Dalam puncak peringatan hari lanjut usia tingkat Provinsi Banten tersebut, Plt Gubernur Banten Rano Karno. Juga secara simbolis menyerahkan bantuan bingkisan bagi 500lansia, bantuan kaki palsu, Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu pelayanan kesehatan gratis, pemeriksaan mata dan pemberian kaca mata gratis, penanaman pohon serta gelar produk -produk hasil karya lansia.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015