Pertumbuhan industri kopi di Indonesia turut berdampak pada lahirnya petani kopi dan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) kopi, khususnya di kalangan generasi milenial. PT PLN (Persero) terus mendorong para pelaku UMK untuk mengembangkan bisnis nya. Kali ini PLN mendukung para UMK dengan program yang bernama “Kopi Millennial”. 

Adalah Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji yang berada di Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang menjadi salah satu mitra binaan PLN Peduli. Sebelumnya, mereka menggunakan alat tradisional untuk mengolah hasil panen kopi. Banyak kopi yang terlantar dan tidak terproses karena keterbatasan alat yang mereka miliki. Hasil panennya pun kurang maksimal, baik dari kualitas maupun kuantitasnya. 

Baca juga: Gelar Apel Akbar, Dirut PLN Pastikan Pasokan Listrik Tanpa Kedip untuk Sukseskan KTT G20

Berawal dari usulan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang kepada PLN untuk dapat membantu memajukan Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji, PLN Peduli hadir membantu dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para petani. Kegiatan ini berupa pelatihan manajemen dan pemasaran, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan penjualan produk yang ditawarkan. Selain itu, PLN juga memberikan bantuan berupa alat-alat pengolahan kopi pada tahap pasca panen sehingga dapat membantu proses produksi dan menghasilkan produk kopi yang lebih baik. 

Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UID Banten, Rahmat Mulyana dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/10/2022) menyampaikan bahwa PLN UID Banten melihat potensi ekonomi yang bernilai sangat besar dan bisa dikembangkan dari Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji. 

“Melalui program pelatihan petani ini diharapkan dapat memunculkan lebih banyak lagi petani muda berbakat yang mampu mengelola lahan luas yang masih tertidur menjadi lebih produktif. Selain itu, bantuan alat yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sehingga penjualan dan pendapatan petani pun meningkat,” ujar Rahmat. 

Suherman, Ketua Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diberikan PLN. Ia mengucapkan terima kasih kepada PLN, karena berkat bantuan tersebut hasil produksi kopi menjadi meningkat dan lebih berkualitas. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN atas bantuan yang telah diberikan. Berkat bantuan tersebut, petani kami menjadi lebih teredukasi tentang cara pengolahan dan pemasaran. Selain itu, dengan alat-alat yang telah diberikan, kami dapat menghemat waktu dan tenaga serta biaya yang dikeluarkan. Proses produksi yang awalnya menggunakan alat seadanya dan terkadang harus menyewa alat dari luar, kini dengan bantuan alat yang diberikan oleh PLN, kami dapat menghemat anggaran untuk tidak lagi menyewa alat-alat tersebut. Proses produksi menjadi lebih cepat sehingga menghasilkan produk yang lebih banyak serta kualitasnya pun sangat baik,” ujar Suherman. 

Lebih lanjut, Suherman menerangkan bahwa dengan kualitas kopi yang lebih baik saat ini, harga jual yang ditawarkan pun meningkat, yang awalnya hanya dijual Rp. 16.500,-/kg, kini menjadi Rp. 22.000,-/kg. Ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani kopi setiap bulannya, pendapatan petani kopi sebelum dibantu PLN hanya sekitar Rp. 2.000.000,-/bulan, namun setelah itu pendapatan mereka melesat hingga Rp. 8.000.000,-/bulan. 
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022