Lebak (AntaraBanten) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Lebak-Pandeglang sampai 22 Mei 2015 menyerap beras petani sebanyak 10.400 ton sehingga bisa memberikan sumbangan terhadap cadangan beras nasional.

"Kami memperkirakan serapan beras terus bertambah, karena musim panenan padi hingga berlanjut akhir Desember mendatang," kata Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Lebak-Pandeglang Herman Sadik di Lebak, Senin.

Ia mengatakan, saat ini pendistribusian beras bagi rakyat miskin (raskin) bisa terpenuhi dari cadangan beras nasional (CBN).

Hal itu karena persedian beras melimpah dari hasil panen Januari-Mei 2015 hingga terserap 10.400 ton.

Selain itu juga panenan padi berlanjut sampai Desember karena gerakan percepatan tanam secara serentak dilakukan petani.

Oleh karena itu, ia menjamin pemerintah tidak mendatangkan beras impor dari negara lain.

"Kami yakin untuk kebutuhan raskin cukup dipasok beras lokal karena panenan padi melimpah," katanya.

Menurut dia, saat ini jumlah penerima raskin di Kabupaten Lebak-Pandeglang sebanyak 226.996 rumah tangga sangat miskin (RTSM) dipastikan mereka terpenuhi oleh beras lokal.

Hal itu karena produktivitas pangan 2015 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Disamping itu, juga penyerapan beras raskin wilayah Lebak-Pandeglang sangat bagus karena sudah mencapai 83,11 persen atau 14.149.755 kilogram dari pagu bulanan 17.024.700 kilogram.

"Kami optimistis target serapan beras lokal sebanyak 32 ribu ton bisa tercapai karena pemerintah terus menggulirkan bantuan benih unggul, pupuk, peralatan pertanian dan pembangunan irigasi," katanya.

Ia menyebutkan, selama ini, penyaluran raskin wilayah Lebak-Pandeglang berjalan dengan baik tanpa hambatan maupun kendala di lapangan.

Bahkan, pendistribusian hingga ke titik lokasi desa/kelurahan,sehingga bisa tepat sasaran bagi masyarakat miskin.

"Kami hingga kini belum menerima warga kelaparan maupun ancaman pangan karena distribusi raskin lancar," ujarnya.

Kelompok Tani Cahaya Tani Kabupaten Lebak Bambang Suseno mengatakan pihaknya optimistis target serapan beras petani lokal untuk CBN bisa terealisasi 32 ribu ton karena petani di wilayahnya masih panen hingga Oktober mendatang.

Saat ini, petani terbantu dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp7.300/kg sehingga dapat menperoleh keuntungan cukup besar.

"Kami tetap menjaga kualitas beras sehingga Bulog bisa menampungnya," katanya.

Sementara itu, Edi, seorang penerima raskin warga Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap bulan menebus raskin yang dibagikan oleh petugas rukun warga sebanyak 15 kilogram dengan harga Rp2.000/kg.

Penebusan raskin itu, kata dia, bisa mencukupi kebutuhan pangan selama 15 hari.

"Kami dengan dua anak bisa terbantu raskin dengan harga relatif murah dan terjangkau itu," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015