USAID: Kemajuan Sekolah Tergantung Peran Kepsek - Pengawas

Tangerang (AntaraBanten) - Kemajuan suatu sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan tergantung dari perang Kepala Sekolah dan Pengawas.

Rifki Rosyad selaku Koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS di Tangerang, Jumat, mengatakan, kemajuan sekolah tidak ditentukan oleh satu pihak saja tetapi berbagai pihak pemangku kepentingan untuk terlibat mendampingi dan memonitor hasil pelatihan. 

Maka itu, USAID PRIORITAS memberikan pelatihan kepada kepala sekolah, pengawas dan guru terkait perencanaan dan metode belajar untuk siswa.

Untuk kepala sekolah, pelatihan ini bermanfaat untuk mencapai kemajuan sekolah seperti prosedur melakukan pendampingan dan mengembangkan budaya baca di sekolah. 

Dalam empat hari pelatihan diberikan, para peserta yang berasal dari sekolah di kabupaten/kota Provinsi Banten, berhasil mencapai keberhasilan dalam mengelola pembelajaran. 

"Materi tersebut seperti penilaian autentik, ketrampilan informasi, mengelola program budaya baca dan masih banyak lagi yang terkait dengan peningkatan peran kepala sekolah, pengawas dan komite sekolah demi mutu sekolah yang berkualitas,” ujarnya 

Achmad Suwarno selaku Pengawas Sekolah untuk SMP di Kabupaten Serang, mengatakan, sejak mengikuti pelatihan putaran satu, dirinya berhasil melakukan replikasi terhadap 200 guru di 20 sekolah secara mandiri di Kabupaten Serang

"Pelatihan ini bermanfaat dalam menguatkan kapasitas pengawas dan kepala sekolah untuk memajukan sekolah lewat tata kelola, pendampingan dan program baca yang sudah dirintis sekolah sejak pelatihan putaran pertama," katanya.

Achmad Yani sebagai Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Banten, mengatakan, pentingnya peran kepala sekolah dan pengawas untuk memantau hasil pelatihan agar keberlanjutan peningkatan mutu pendidikan.

"Pemprov Banten berharap peserta yang sudah ikut pelatihan menguatkan program baca yang sudah diterapkan di sekolahnya masing-masing,” ujarnya.

Pelatihan yang digelar USAID PRIORITAS Provinsi Banten dimulai dari tanggal 17 Mei 2015 dan dihadiri oleh puluhan kepala sekolah dan pengawas yang berasal dari lima kabupaten/kota seperti Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.