Tangerang (AntaraBanten) - Kementrian Agama Provinsi Banten meminta agar USAID PRIORITAS rutin memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik dan meningkatkan mutu pendidikan dasar.

"Kami sangat mengapresiasi kepada USAID PRIORITAS yang telah berperan meningkatkan mutu pendidikan dasar di Provinsi Banten, termasuk mengikutsertakan guru-guru madrasah," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten Agus Salim.

Dia menegaskan agar tenaga pendidik yang telah dilatih dapat terus melanjutkan hasil pelatihan di sekolahnya masing-masing dan mereplikasikan hasil pelatihan kepada sekolah non mitra. 

USAID PRIORITAS Provinsi Banten menggelar pelatihan selama empat hari untuk pelatih (training of trainers) pelatihan praktik yang baik dalam pembelajaran tingkat SMP/MTs tahap tiga untuk kohor 1 dan wilayah ex DBE. 

Peserta yang ikut berasal dari LPTK, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang dan merupakan mitra USAID PRIORITAS. 
 
Dalam pelatihan tersebut, peserta diminta untuk melakukan simulasi pembelajaran di sekolah sampel kemudian meninjau hasil praktik beserta penyusunan portopolio. 

Lalu, peserta juga mendapatkan muatan pelaksanaan monitoring hasil pelatihan dan mengindentifikasikan keberlanjutan dampak pelatihan lewat penyusunan rencana tindak lanjut per kabupaten/kota. 

Rosita Nuraeni, guru bahasa Inggris SMPN 1 Bojong Kabupaten Pandeglang yang mengikuti pelatihan secara bertahap hingga modul 3 mengaku sangat membantu sekali bagi guru-guru yang mengajar di pedalaman. 

Di modul satu, peserta mendapatkan pengetahuan tentang merancang pembelajaran kontekstual dengan pertanyaan tingkat tinggi dan lembar kerja siswa. 

Sedangkan di modul dua, peserta diberikan pemahaman entang penerapan kurikulum tiga belas. Untuk modul ketiga, diberikan pengetahuan menyusun portofolio dengan kriteria yang baik.

Dr. Fitri Hilmiyati selaku fasilitator pengampu matematika yang berasal dari IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, menjelaskan, dalam pelatihan untuk modul tiga pembelajaran matematika lebih banyak ditekankan dalam permasalahan kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, Dudung Rukmana selaku guru matematika SMPN 1 Kota Cilegon yang sedang mempraktikkan tentang memahami konsep dan ukuran segi empat melalui aktivitas siswa per kelompok dengan mengerjakan perencanaan pengecatan kelas. 

Siswa terlebih dulu menghitung luas dinding yang berbentuk segi empat, besaran cat yang diperlukan hingga biaya yang diperlukan untuk mengecat.

"Sehingga siswa dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut lewat matematika,” ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015