Tangerang (AntaraBanten) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, meminta kepada sekolah untuk menerapkan sistem peringatan dini atau early warning dalam mencegah kenakalan pelajar seperti tawuran.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Dadi Budaeri di Tangerang, Senin, mengatakan, paham radikalisme yang ini muncul seperti tawuran pelajar bisa ditangkal dengan koordinasi dan komunikasi yang baik antar elemen masyarakat.   

"Kita harus mempunyai early warning system terhadap penyebaran paham radikal. Dengan begitu kenakalan yang terjadi dapat diantisipasi," ujarnya di Tangerang, Senin.

Ia pun mengharapkan agar pihak sekolah bisa memberikan pembinaan yang tepat kepada siswa-siswinya guna menangkal tawuran pelajar.

Namun demikian, Ia juga menghimbau agar pelajar juga tidak gampang curiga dan terpengaruh terhadap isu-isu yang belum jelas kebenarannya.

"Jangan sampai juga kita overacting atau berlebihan yang malah memecah belah kesatuan bangsa," ujarnya.

Perlu diketahui, himbauan tersebut dikeluarkan setelah adanya insiden tawuran antar pelajar beberapa waktu lalu.

Akibat dari tawuran itu, seorang siswa bernama Ahmad Arifin yang merupakan pelajar SMK PGRI 2 Tangerang tewas akibat.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abdurrahman mengatakan bila pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah dalam mengantisipasi kenakalan pelajar.

Melalui berbagai kegiatan yang ada di sekolah, diharapkan dapat menjadi pembinaan. Begitu pula dengan kompetisi antar pelajar yang dapat dijadikan bagian dalam meningkatkan prestasi melalui kegiatan positif.

"Kita akan rutin melakukan kontrol melalui kepala sekolah dengan forum yang sudah ada. Nanti, kepala sekolah pun akan rutin memantau kegiatan siswa," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015